REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Media olahraga ternama Prancis L'Equipe kemarin memberitakan raksasa Ligue 1 Paris Saint-Germain (PSG) akan cuci gudang untuk pemain bintang. Tak tanggung-tanggung, media itu menyebut Les Parisiens akan menjual Kylian Mbappe dan Neymar Jr.
Penyebabnya, karena klub yang dikuasai taipan minyak Uni Emirat Arab itu dilanda kasus financial fair play (FFP). Dikutip dari Marca, Ahad (8/12), PSG disebut sangat berang dengan pemberitaan L'Equipe. PSG membantah dan menuding media yang mengandalkan produk tabloid tersebut sebagai media yang tidak kredibel dalam memperoleh informasi.
"L'Equipe, sebuah media disinformasi. Mereka menyiarkan berita palsu dan konyol," begitu bantahan dari pihak PSG, Sabtu (8/12).
Marca menyebutkan PSG marah karena mengetahui adanya tujuan L'Equipe untuk membuat situasi PSG menjadi kacau. Karena media itu tidak ingin dominasi PSG di Ligue 1 terus berlanjut.
PSG memang menjadi penguasa tunggal sejak 2012 silam. Hanya sekali PSG kecolongan gagal juara saat AS Monaco memenangkan gelar juara musim 2016/2017 lalu. "L'Equipe media yang tidak adil. Mereka mengagendakan rencana berbahaya untuk kami," sebut sumber dari PSG.
Kabar yang disiarkan L'Equipe sebenarnya sudah menjadi rahasia umum sebelum tabloid beredar. Sejak UEFA menemukan kesalahan dalam FFP yang dilakukan PSG, media-media olahraga Eropa lainnya sudah mengaitkan Neymar dan Mbappe dengan klub tajir Benua Biru lainnya. Neymar disebut ingin kembali ke Barcelona. Sementara Mbappe diincar Real Madrid dan Juventus.