Ahad 09 Dec 2018 16:30 WIB

Antara Kerendahan Hati Salah dan Karier Gemilang Milner

Salah lebih memilih memberikan trofi pemain terbaik di laga itu pada James Milner.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Mohamed Salah mencetak gol keduanya pada pertandingan Liga Primer Inggris antara Bournemouth melawan Liverpool di Vitality Stadium, Bournemouth, Inggris, Sabtu (8/12)
Foto: Mark Pain/PA via AP
Mohamed Salah mencetak gol keduanya pada pertandingan Liga Primer Inggris antara Bournemouth melawan Liverpool di Vitality Stadium, Bournemouth, Inggris, Sabtu (8/12)

REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Tidak ada selebrasi gol berlebihan yang ditunjukan Mohamed Salah usai tiga kali merobek gawang Bournemouth pada pekan ke-16 Liga Primer Inggris, Sabtu (8/12) malam WIB. Penyerang Liverpool itu hanya berlari perlahan menjauhi gawang sembari menyambut rekan-rekan setimnya yang ingin ikut merayakan gol penyerang asal Mesir itu.

Padahal, torehan tiga gol Salah itu memiliki dampak penting buat usaha Liverpool bersaing di dua posisi teratas Liga Primer Inggris. Pekan ke-16 akan diingat sebagai pekan saat Liverpool berhasil melangkahi Manchester City di puncak klasemen sementara Liga Primer Inggris musim ini.

Liverpool pun menjadi satu-satunya tim yang belum tersentuh kekalahan di Liga Primer Inggris musim ini, setelah City menyerah 0-2 dari Chelsea di laga lainnya.

Liverpool akhirnya berhak menempati posisi tertinggi klasemen sementara dan unggul satu poin atas City. Sementara buat Salah, catatan tiga gol itu di markas Bournemouth itu menjadi jawaban atas keraguan terhadap performanya pada musim ini.

Pemain yang mencetak 44 gol di semua ajang pada musim lalu itu sempat dikritik lantaran kehilangan sentuhan di depan mulut gawang lawan. Dalam empat laga terakhir the Reds di semua ajang, Salah memang gagal mencatatkan namanya di papan skor. Sebutan ''keajaiban satu musim'' sempat disematkan ke Salah. Namun, pascalaga tersebut, sejumlah penggemar Liverpool kemudian mengubah sebutan itu menjadi ''keajaiban dua musim''.

Salah tampil trengginas di laga yang berakhir 4-0 untuk kemenangan The Reds tersebut. Kecepatan, penempatan, kemampuan olah bola, dan penyelesaian akhirnya begitu sempurna. Gol kedua dan ketiga eks winger AS Roma itu menjadi penegasan atas kemampuan Salah.

Sebagai bentuk perhormatan, bola diberikan kepada Salah sebagai pemain yang paling bersinar di laga tersebut. Pujian terhadap penampilan Salah tentu disampaikan oleh pelatih Liverpool Juergen Klopp, seusai laga. Menurut Klopp, pemain berusia 26 tahun itu tidak pernah kehilangan kepercayaan diri dan gairah untuk bisa mencetak gol.

Adapun Salah menyatakan, hasil kali ini tidak terlalu buruk karen ia bisa kembali mencetak gol dan berada di daftar top skorer. "Ekspektasi saya cukup tinggi, begitu juga dengan ekpektasi orang lain terhadap saya, tapi yang terpenting, kami bisa terus meraih kemenangan dan berada di puncak klasemen,'' ujar Salah di laman resmi Liverpool.

photo
James Milner (kanan).

Kerendahan hati tergambar dalam pernyataan Salah tersebut. Sikap yang sama seperti saat dia lebih memilih memberikan trofi pemain terbaik di laga tersebut kepada James Milner. Dalam sesi wawancara seusai laga, Salah enggan menerima trofi Man Of The Match (MOTM), yang diberikan oleh Milner. Salah justru mendedikasikan trofi itu buat Milner dan meminta mantan gelandang Manchester City itu untuk menyimpannya.

Hal ini lantaran laga kontra Bournemouth merupakan laga ke-500 gelandang berusia 32 tahun itu di kancah Liga Primer Inggris. Milner menjadi pemain ke-13 yang mampu mengoleksi 500 penampilan di Liga Primer Inggris, dan menjadi pemain termuda kedua yang berhasil menorehkan catatan tersebut, setelah Gareth Barry.

''Saya harus memberi selamat kepada dia (Milner) untuk kariernya yang luar biasa. Dia berhak mendapatkan trofi itu, dan saya harap kami bisa meraih gelar juara bersama-sama pada musim ini. Namun, saya tidak mau menerima trofi itu (MOTM),'' kata Salah seperti dikutip Sky Sports.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement