Selasa 11 Dec 2018 05:04 WIB

Persija Jakarta Menatap Treble Winners

Kans meraih treble winner di ambang mata jika Persija melaju di Piala Indonesia.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Endro Yuwanto
I Gede Widiade
Foto: Dok EPR
I Gede Widiade

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persija Jakarta berhasil menyabet gelar juara Liga 1 2018 setelah mengalahkan Mitra Kukar 2-1 pada laga terakhir pekan ke-34. Gelar tersebut merupakan yang ke-11 kalinya dalam sejarah panjang klub yang berjuluk Macan Kemayoran.

Sejak awal peluit Liga 1 2018 digelar hawa panas sudah terasa. Persaingan ketat dimiliki oleh kesebelasan-kesebelasan papan atas, seperti Persija, PSM Makassar, Bhayangkara FC, dan Persib Bandung.

Persija mendaulat dirinya sebagai jawara Piala Presiden pada laga pramusim, namun terlihat tampil statis di awal musim kompetisi 2018. Bahkan, Si Oranye sempat tercecer di zona degradasi pada pekan ke-13.

Bak komidi putar, Persija pontang panting dihantam berbagai kendala, dari mulai jadwal tunda dan konsentrasi yang terpecah lantaran harus mengikuti Piala AFC.

Dewi Fortuna seraya menyambut uluran tangan Ismed Sofyan dkk. Dalam putaran kedua Persija menemukan titik balik. Macan Kemayoran mengawali paruh kedua dengan kemenangan 1-0 atas Bhayangkara. Empat laga berikutnya pasukan Stefano Cugurra alias Teco tak tersentuh kekalahan.

Rekor apik sempat terhenti ketika kalah 2-3 dari Persib Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Namun, Marko Simic dan kolega kembali menginjak pedal gasnya dalam-dalam dengan memenangi laga lawan Perseru Serui, Madura United, Persipura Jayapura, dan Barito Putera.

Selanjutnya, Tim Merah-Putih kalah 0-3 dari Persebaya, imbang lawan PS Tira, dan berhasil menahan laju PSM Makassar 2-2. Namun, empat laga terakhir Liga 1 dipenuhi bumbu-bumbu tak sedap. Rumor tentang mafia dan pengaturan skor menjadi nada sumbang dalam perjalanan Persija meraih gelar yang sudah dinanti selama 17 tahun lamanya.

"Pertama, saya ucapkan rasa syukur sebesar-besarnya dengan apa yang telah kami capai. Semua tak terlepas dari dukungan suporter dan berbagai pihak yang selalu menemani Persija bertanding," ujar Direktur Utama Persija Jakarta I Gede Widiade kepada Republika.co.id, Senin (10/12).

Penguasaha asal Surabaya ini lantas menanggapi dengan tenang cibiran dan tudingan yang tak berlandaskan fakta kepada tim ibu kota. Ia meminta para pendukung setia, the Jakmania, untuk tidak menggubris tudingan-tudingan tersebut. "Semua suporter (Jakmania) harus bersabar, karena mendapat hasil gemilang (prestasi) pasti selalu diganggu oleh orang yang iri. Alangkah baiknya tidak usah dilayani," sambung Gede.

photo
Pemain dan pengurus Persija Jakarta mengangkat piala seusai mengalahkan Mitra Kukar dalam laga Liga 1 2018 di di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (9/12).

Ketegasan bahwa Persija tak melakukan pengaturan skor dijelaskan oleh Gede. Ia menyebut, Persija bukanlah tim yang bergemilang harta sehingga bisa memberikan uang kepada para lawan agar memuluskan langkah menjadi kampiun.

Bukti lainnya adalah Persija dapat menjuarai dua gelar pramusim, yakni Piala Presiden dan turnamen Boost Sports Super Fix 2018 di Malaysia. "Kami main di Jakarta saja susah payah, sampai jadi tim musafir, ngatur skor gimana? Tanyakan saja sama tim-tim yang kalah, kalau ada yang tahu ngatur skor laporkan polisi saja. Kalau ini settingan Tuhan betul," jelas dia.

Euforia kemenangan harus sejenak berhenti. Sebab, Persija akan melalukan laga tak kalah penting melawan Bogor FC pada babak 32 besar turnamen Piala Indonesia pada Rabu (12/12) nanti.

Kans untuk meraih treble winners di ambang mata, andai Andritany dkk mampu melaju mulus. Meski begitu, kuat kemungkinan Persija tidak akan diperkuat sebagian besar pemain asing. "Kami akan lebih dahulu istirahat beberapa hari ke depan sebelum melanjutkan misi kami di Piala Indonesia. Tim akan terbagi dua, bagi pemain asing kemungkinan tak akan ambil bagian karena mereka pulang ke negaranya masing-masing, sebagian tetap berlatih," jelas Gede.

Tak hanya Piala Indonesia, Gede pun ingin menyaksikan klub miliknya merumput di Liga Champion Asia musim depan. "Oleh sebab itu konvoi bersama Gubernur ditunda dan Insya Allah digelar hari Sabtu."

Persija finis di puncak klasemen dengan 18 kali menang, delapan imbang, serta delapan kekalahan. Tak hanya itu, skuat Macan Kemayoran juga menjadi tim paling sedikit kebobolan dengan 36 gol.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement