Selasa 11 Dec 2018 14:43 WIB

Keberhasilan Diklat Persib Raih Dua Gelar di Musim Ini

Persib U-16 dan Persib U-19 sama-sama meraih gelar

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Hazliansyah
Sejumlah pesepak bola Persib Bandung U-16 mengangkat piala saat perayaan kemenangan di Cafe Persib, Bandung, Jawa Barat, Senin (10/12/2018). Persib Bandung U-16 menjadi juara Elite Pro Academy Liga 1 U-16 2018 setelah mengalahkan Bali United 4-3 melalui adu penalti pada pertandingan final yang berlangsung di Stadion Bumi Sriwijaya, Palembang, Minggu (9/12) lalu.
Foto: ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Sejumlah pesepak bola Persib Bandung U-16 mengangkat piala saat perayaan kemenangan di Cafe Persib, Bandung, Jawa Barat, Senin (10/12/2018). Persib Bandung U-16 menjadi juara Elite Pro Academy Liga 1 U-16 2018 setelah mengalahkan Bali United 4-3 melalui adu penalti pada pertandingan final yang berlangsung di Stadion Bumi Sriwijaya, Palembang, Minggu (9/12) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persib U-16 berhasil meraih juara di kompetisi Elite Pro Academy Liga 1 U-16 2018 di Stadion Bumi Sriwijaya, Palembang, Ahad (9/12) kemarin. Persib mengalahkan Bali United lewat adu penalti dengan skor akhir 5-4. Ini menjadi piala kedua yang diraih Diklat Persib, setelah sebelumnya Persib U-19 berhasil menjuarai Liga 1 U-19. 

General Manager Diklat Persib, Yoyo S Adiredja, bersyukur karena kedua timnya berhasil mengawinkan juara. Dia menyebut, dua piala tersebut sebagai bentuk keberhasilan pembibitan dan pembinaan calon pemain profesional.

"Di usia ke-5 tahun, Diklat Persib mencetak beberapa prestasi yang bisa kita banggakan. Memang melalui beberapa proses, dari putaran pertama, jadi runner up tahun lalu, kemudian sekarang ambil dua gelar juara itu merupakan prestasi anak-anak yang luar biasa," kata Yoyo di Graha Persib.

Yoyo mengakui tidak mudah untuk mencetak pemain muda berbakat. Karena ada halangan baik dalam teknis maupun nonteknis.

"Tapi karena kita bisa bekerja sama, Alhamdulillah dua gelar bisa kita capai," jelasnya.

Yoyo membocorkan kunci kemenangan pemain junior binaannya. Menurutnya, Diklat Persib memiliki program yang jelas dan secara kontinyu. Agar pemain tidak perlu menunggu kompetisi untuk berlatih.

"Kita tidak tehenti dan tidak tergantung pada kompetisi dalam membina anak-anak. Pembinaan dilakukan secara individu dan tim secara terus-menerus," jelasnya.

Menjadi juara memang tidak mudah. Namun bagi Yoyo, mempertahankan akan lebih sulit. Apalagi pemain akan terus berganti karena adanya batasan kelompok usia.

"Semoga kita bisa ambil semua gelar juara di semua kelompok usia, karena itu adalah tolok ukur sisi pembinaan," jelasnya.

Yoyo berterima kasih pada pendukung setia Persib, Bobotoh. Menurutnya, Bobotoh tidak terpaku hanya pada Persib senior saja. Alih-alih Persib senior kehilangan asa juara, Bobotoh tetap mendukung dan mendampingi kedua tim Diklat Persib dimanapun mereka bermain.

"Bobotoh merupakan salah satu elemen pembangunan sepak bola, jadi itu tidak boleh kita lupakan dan tidak boleh kita hindarkan. Karena anak-anak itu antusias dan jadi bagian motibasinya untuk tampil maksimal," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement