Kamis 13 Dec 2018 20:11 WIB

Terusir dari Liga 1, PSMS Pun Tersingkir di Piala Indonesia

PSMS kalah adu penalti dari klub Liga 3, Kepri 757 Jaya.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Endro Yuwanto
Logo PSMS Medan
Foto: Wikipedia
Logo PSMS Medan

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Kompetisi 2018 sepertinya menjadi musim sial bagi PSMS Medan. Setelah terusir dari Liga 1 2018, kesebelasan asal Sumatera Utara itu pun kandas di Piala Indonesia 2018.

Di laga babak 64 besar, tim berjuluk Si Ayam Kinantan itu tersingkir setelah takluk 3-4 dari klub Liga 3, Kepri 757 Jaya, lewat adu penalti, pada Kamis (13/12). Laga antara PSMS versus Kepri 757 berlangsung di Stadion Gelora Citra Mas, Batam.

Di pertandingan normal, kedua kesebelasan sebetulnya bermain imbang. Di babak pertama, PSMS berhasil membuka keunggulan. Persisnya pada menit ke-11, lewat peran Erwin Ramdhani, tim tamu unggul 1-0.

Di babak kedua, Kepri 757 berhasil membalas. Pada menit ke-51, striker tuan rumah Nanang berhasil menjebol gawang kiper Muhammad Ridho. Gol tuan rumah membuat skor menjadi imbang 1-1.

Skor tersebut bertahan lama. Upaya kedua kesebelasan agar unggul terus dilakukan. Namun sampai menit ke-90, tak ada gol yang terjadi. Skor imbang 1-1 membuat wasit meminta kedua kesebelasan menentukan kemenangan lewat adu penalti.

Di babak adu penalti, PSMS harus menerima kekalahan 3-4 dari para penggawa Kepri 757. Hasil skor akhir tersebut membuat tim binaan Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi itu, harus tersingkir di Piala Indonesia. Sedangkan Kepri 757 berhasil melenggang ke babak 32 besar.

Hasil buruk PSMS di Piala Indonesia kali ini pun melengkapi catatan negatif tim kepelatihan Peter Butler tersebut. Di Liga 1 2018, PSMS harus degradasi ke Liga 2 2019 setelah finis di dasar klasemen atau di peringkat ke-18.

Terusir ke Liga 2 musim depan seakan mengembalikan tim tersebut ke ‘habitat’ aslinya sebagai tim yang tak mampu menjaga konsistensi prestasi di kasta utama. Sebab, keberadaan PSMS Medan di Liga 1 2018 atas keberhasilan tim tersebut promosi lewat gelar runner-up Liga 2 2017.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement