Kamis 13 Dec 2018 21:47 WIB

Ambisi PS Tira Tembus Lima Besar di Liga 1 2019

PS Tira punya potensi pemain yang cukup memadai.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Endro Yuwanto
Pesepak bola PS Tira Aleksander Rakic menunjukkan trofi top skor Liga 1 2018 kepada wartawan di Stadion Sultan Agung, Bantul, DI Yogyakarta, Selasa (11/12/2018).
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Pesepak bola PS Tira Aleksander Rakic menunjukkan trofi top skor Liga 1 2018 kepada wartawan di Stadion Sultan Agung, Bantul, DI Yogyakarta, Selasa (11/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PS Tira punya ambisi besar di Liga 1 2019. Setelah berhasil bertahan di kompetisi utama untuk musim mendatang, kesebelasan tentara tersebut punya target mencapai posisi lima besar pada musim kompetisi tahun depan. 

Petinggi di manajemen PS Tira Kusmanto Harapan menjanjikan ambisi tersebut bisa tercapai. “Musim 2019, kami memasang target untuk masuk lima besar di papan klasemen,” kata dia dilansir laman resmi Liga Indonesia Baru (LIB), Kamis (13/12).

Ambisi PS Tira tersebut tentu dengan melihat tim rival dari kesebelasan korps kepolisian, Bhayangkara FC, yang sukses menjadi tim papan atas di Liga Indonesia. PS Tira dan Bhayangkara sebetulnya dua tim baru dijagat kompetisi sepak bola nasional.

Sempat mendapat tentangan ikut kompetisi sipil, namun pada Liga 1 2017, dua tim tersebut tetap menjadi kesebelasan peserta yang langsung menembus kasta tertinggi nasional. Di musim pertama kompetisi, pada Liga 1 2017, Bhayangkara sukses menjadi tim juara. Sedangkan PS Tira, menjadi tim gurem di peringkat ke-12.

Sementara di musim kedua, Liga 1 2018, dua kesebelasan tersebut tampak merosot. Bhayangkara gagal mempertahankan gelar juara di Liga 1 2018. Tetapi, masih tetap menjadi rival terberat bagi tim-tim peserta Liga 1 lainnya dengan mengakhiri kompetisi di tangga ketiga klasemen final. Adapun PS Tira, sepanjang musim 2018, tenggelam lama di zona degradasi. Beruntung menjelang akhir musim, kepelatihan Nil Maizar berhasil meloloskan PS Tira dari zona usiran dengan mengakhiri kompetisi di tangga ke-15.

Ambisi PS Tira mencapai lima besar pada musim mendatang, tampak berat melihat rivalitas yang akan semakin tinggi pada kalender tahun depan. Akan tetapi, bukan berarti tak dapat dicapai.

PS Tira punya potensi pemain yang cukup memadai. Meski tetep sebagai tim gurem pada musim lalu, namun PS Tira berhasil mengantarkan satu pemainnya, Aleksandar Rakic sebagai top skorer dan berhak atas sepatu emas dengan catatan 21 gol. 

Selain Rakic, PS Tira pun masih punya pemain-pemain tangguh lainnya, seperti Abduh Lestaluhu dan Manahati Lestusen. Kusmanto mengatakan, salah satu upaya mencapai ambisi lima besar tersebut, bukan cuma akan memberikan komposisi pemain baru di barisan penggawa PS Tira. Namun, kata dia, dengan memastikan timnya mempunyai stadion tanding kandang yang layak. 

Pada musim 2017, PS Tira menjadikan Stadion Pakansari di Cibinong sebagai markas kandang. Namun di musim 2018, stadion milik Pemerintah Kabupaten Bogor tersebut, tak bisa digunakan oleh PS Tira. Tim tersebut terpaksa harus menyewa Stadion Sultan Agung di Bantul, Yogyakarta.

Musim Liga 1 2019, Kusmanto memastikan PS Tira akan kembali menjadikan Stadion Pakansari sebagai markas kandang. “Musim depan, PS Tira akan kembali bekerja sama dengan Pemkab Bogor untuk menggunakan Stadion Pakansari,” ujar dia.

PS Tira tak tanggung-tanggung bekerja sama dengan Pemkab Bogor dalam penggunaan Stadion Pakansari. Kusmanto mengungkapkan, manajemen tim menawarkan kontrak kerja sama selama 30 tahun agar Pemkab Bogor setuju menjadikan Pakansari sebagai markas kandang PS Tira.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement