Sabtu 15 Dec 2018 19:05 WIB

Barito Putera Depak Empat Penggawa Asing

Para pemain asing tersebut tak mampu memberikan dampak moral bagi pemain lokal.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Endro Yuwanto
Jacksen F Tiago
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Jacksen F Tiago

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Tim kepelatihan Barito Putera akan mendepak semua pemain asing dalam rencana komposisi penggawa Laskar Antasari untuk musim Liga 1 2019. Pelatih Jacksen F Tiago mengatakan, empat penggawa asing milik klub asal Kalimantan Selatan (Kalsel) itu tak sesuai dengan rencana kebutuhan tim untuk kalender kompetisi musim mendatang.

Di musim Liga 1 2018, Barito tercatat punya empat legiun asing. Yakni gelandang tengah Matias Cordoba asal Argentina dan dua bek tengah Douglas Packer bersama Aaron Evans yang berasal dari Brasil dan Australia. Tiga pemain tersebut bersama Barito sejak awal musim 2018. Pertengahan 2018, manajemen Barito menambah satu pemain asing dengan mengontrak striker Marcel Sacramento dari Brasil.

Empat pemain tersebut, menurut Jacksen, sebetulnya punya kualitas bermain yang baik. Bahkan pelatih asal Brasil itu menilai, Matias sebagai gelandang pengatur serangan yang punya kualitas bermain terbaik di antara pemain dengan tipikal sama di klub peserta Liga 1 lainnya. Sedangkan Douglas tak diragukan lagi dengan catatan 10 gol musim lalu.

Pun, kata Jacksen, Aaron yang ia andalkan sebagai pemain serbabisa di lini belakang dan gelandang tengah. “Saya memberikan mereka nilai yang sangat baik. Mereka punya kemampuan teknis bermain yang luar biasa,” ujar dia.

Tetapi, Jacksen mengatakan, para pemain asing tersebut tak mampu memberikan dampak moral tinggi kepada sesama pemain lainnya saat tim mengalami inkonsistensi bermain. “Saya mencari pemain untuk musim depan yang punya teknis sebaik mereka, namun juga punya wibawa untuk bisa mengangkat tim ini di saat-saat yang sulit dan di saat tim susah untuk mendapat kemenangan,” kata dia.

Karena itu, pelatih 50 tahun tersebut mengatakan, di musim mendatang, tim kepelatihannya membutuhkan pemain-pemain yang punya keterikatan kolektif terhadap seluruh pemain di saat pertandingan dan di luar lapangan. Pun, saat Barito dalam posisi gemilang, juga saat kesulitan.

Menengok Barito, sebetulnya tim ini mencatatkan prestasi terbaiknya di awal-awal Liga 1 2018. Barito sempat menguasai puncak klasemen beberapa pekan menjelang paruh pertama musim lalu. Barito menjadi satu-satunya dari tiga kesebelasan asal Kalimantan yang mematahkan dominasi tim-tim dari Pulau Jawa dengan berhasil menembus tiga besar dan tak pernah keluar dari zona lima teratas sampai pertengahan 2018.

Reputasi Barito tersebut membuat tim yang berdiri sejak 1988 itu dijagokan bakal menjadi juara. Sayang di paruh kedua Liga 1, Barito mengalami fluktuasi. Terutama saat laga tandang. Hampir di semua laga tandang, Barito tak pernah menang.

Rangkaian hasil buruk di paruh kedua, membuat Barito cuma mampu mengakhiri Liga 1 2018 sebagai tim peringkat ke-9 dengan raihan 47 angka hasil 12 kemenangan, 11 imbang, dan 11 kalah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement