Ahad 16 Dec 2018 17:08 WIB

Susy Evaluasi Penampilan Tim Indonesia di World Tour Finals

Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon mundur karena Marcus cedera leher.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu
Foto: Humas PBSI
Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia gagal total pada ajang BWF World Tour Finals 2018. Pada ajang penutup tahun yang digelar 12-16 Desember 2018 di Guangzhou, Cina, tak ada satu pun enam wakil Indonesia lolos ke babak semifinal. Termasuk pasangan ganda putra nomor satu dunia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon yang harus mundur karena Marcus cedera leher.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti menilai para pemain Indonesia tidak maksimal pada ajang ini.

"Mereka bermain di bawah performa dan andalan kita, Kevin/Marcus, juga ada masalah cedera. Tetapi dalam suatu pertandingan, situasi seperti itu bisa terjadi," kata Susy dalam rilis yang diterima Republika, Ahad (16/12).

Ia berharap para atlet bisa memperbaiki diri dan belajar dari pengalaman ini agar bisa meraih hasil yang lebih baik lagi pada 2019. 

Dua wakil tunggal putra Indonesia tak dapat lolos ke babak empat besar. Anthony Sinisuka Ginting berada di posisi keempat klasemen Grup A, sedangkan Tommy Sugiarto di posisi ketiga klasemen Grup B. Susy menilai Anthony harus meningkatkan konsentrasinya di lapangan, serta mencari solusi dan strategi permainan terbaik saat keadaan sulit.

"Dia juga harus bisa mengatur irama permainan dalam menghadapi lawan-lawan yang berbeda, khususnya yang ada di jajaran elite dunia," tutur Susy.

Sedangkan pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu belum bisa mengatasi tekanan wakil Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi pada laga pertama penyisihan. Keduanya juga terpaksa kalah dua game langsung dari wakil Cina, Chen Qingchen/Jia Yifan dan Du Yue/Li Yinhui, yang pada pertemuan sebelumnya berhasil mereka kalahkan.

"Greysia/Apriyani butuh meningkatkan power dan ketahanan yang lebih. Juga servis ya, karena lawan sudah mempelajari kelemahan-kelemahan mereka," jelas Susy.

Pada ganda campuran, satu-satunya wakil Indonesia yaitu Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, masih harus memupuk kepercayaan diri mereka saat berhadapan dengan para pemain top dunia. Hafiz/Gloria meraih satu kemenangan pada  penyisihan grup B melawan Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang).

"Hafiz/Gloria sebetulnya di awal bisa main bagus dengan mengalahkan pasangan Jepang, tapi mereka masih kurang konsisten, kurang tahan dan kurang percaya diri di pertandingan berikutnya," sebut Susy.

Usai mengikuti World Tour Finals 2018, para pemain akan bersiap untuk mengikuti turnamen Tiket.com Kejurnas PBSI 2018 yang akan dilangsungkan di Jakarta. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement