REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Poom Saksansin berhasil meraih gelar juara turnamen golf BNI Indonesian Masters 2018 pada Ahad (16/12). Atas keberhasilannya tersebut, pegolf asal Thailand ini berhak atas hadiah utama sebesar 135 ribu dollar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 1,96 miliar.
Sejak turnamen elite ini digelar pada hari Kamis (13/12) di Royale Jakarta Golf Club (RJGC), Pondok Gede, Jakarta Timur, Saksansin memang selalu merajai leaderboard. Pada putaran puncak, Saksansin berhasil menutup penampilan gemilangnya dengan membukukan total 20 pukulan di bawah par 268 (20-under 268).
Dia unggul tiga pukulan atas sesama pegolf Thailand, Atiwit "Jazz" Janewattananond (17-under 271). "Konsistensi permainan saya kali ini tak lepas dari faktor pemilihan stik yang tepat, terutama iron," kata Saksansin, seusai menerima piala, Ahad.
Saksansin mengungkapkan, bekal utamanya dalam memenangkan BNI Indonesian Masters ini tak lepas dari faktor pengalaman. Ia mengaku kerap tampil di Asian Developtment Tour (ADT).
Hasilnya, Saksansin mampu menembus 10 besar ADT. Dengan peringkat tersebut, ia datang ke Royale Jakarta Golf Club dalam kondisi mental percaya diri.
Tak heran, gelar juara ini melengkapi pencapaian sensasional yang pernah ia torehkan dua tahun sebelumnya. Kala itu, Saksansin juga berhasil menjuarai BNI Indonesian Masters 2016.
Para pegolf Thailand memang tampil sangat dominan sepanjang turnamen. Enam dari 10 penghuni posisi teratas di leaderboard ditempati oleh para pegolf asal Gajah Putih.
Peringkat kedua ditempati oleh Janewattananond yang juga bermain baik pada putaran pamungkas. Ia menuai 7-under di putaran 4. Total 17- under. Tapi, Saksansin sukses menjaga jarak. Janewattananond pun membawa pulang hadiah 82.500 dollar AS.
Peringkat ketiga juga dihuni pegolf Thailand lainnya, Panuphol Pittarayat, yang membuntuti dengan 15-under 273, termasuk 6-under di putaran keempat. Ia pun meraup hadiah 47.250 dollar AS.
Adapun pegolf Indonesia yang turun pada turnamen ini, Danny Masrin mampu menyelesaikan permainannya dengan 7-over 79 sehingga total mengemas 10-over 298. Satu-satunya pegolf Indonesia yang tembus cut off ini pun menempati peringkat 64 yang diisi satu pegolf lain (tie 2). Tentang kiprahnya tahun ini, Danny mengaku tidak puas.
"Saya sudah mencoba yang terbaik, tapi permainan saya naik-turun, terutama lantaran di putaran pertama sempat ada suspend (penangguhan) akibat hujan yang diwarnai petir. Cuma, setidaknya saya tembus cut off," kata Danny.
Setelah ini Danny berencana libur dan pertengahan Januari 2019 mulai aktif kembali. Antara lain bermain ADT di Thailand sebelum menuju Singapura Terbuka.
Lewat kiprah para pegolf internasional selama turnamen berlangsung, pentas BNI Indonesian Masters yang bernaung dalam PGA Asian Tour ini pun telah usai dan tergolong sukses. Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla yang hadir dalam penyerahan piala berharap para pegolf Indonesia mampu mengikuti jejak atlet-atlet Thailand.
"Saya berbincang dengan Saksansin dan katanya sudah main golf sejak usia 10 tahun, jadi memang ini pesan yang bisa ditarik adalah semua tidak instan," ujar Kalla.
Para pegolf, termasuk atlet senior dunia asal Swedia, Henrik Stenson mengaku senang selama berada di Jakarta. "Jika tak ada agenda dunia yang berbenturan, saya tertarik untuk kembali ke sini tahun depan," kata dia.