Senin 17 Dec 2018 20:06 WIB

Joko Driyono: Utang PSSI Rp 30 Miliar

Utang itu menyusut dari sebelumnya Rp 70 miliar setelah konflik PSSI dan KPSI usai.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Israr Itah
Mantan Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattaliti (tengah), dan Wakil Ketua PSSI Joko Driyono (kanan) saat menggelar diskusi sepak bola nasional bertema #PSSIHarusBaik di Graha Pena Surabaya, Senin (17/12).
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Mantan Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattaliti (tengah), dan Wakil Ketua PSSI Joko Driyono (kanan) saat menggelar diskusi sepak bola nasional bertema #PSSIHarusBaik di Graha Pena Surabaya, Senin (17/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Ketua PSSI Joko Driyono mengungkapkan, saat ini otoritas sepak bola tertinggi di Tanah Air masih memiiki utang sebesar Rp 30 miliar. Utang itu menyusut dari sebelumnya Rp 70 miliar setelah konflik PSSI dan KPSI usai.

Seiring berjalannya waktu, lanjut Joko, utang tersebut sedikit demi sedikit telah dicicil. "Per hari ini, PSSI utangnya masih Rp 30 miliar. Termasuk kepada Pak (La) Nyalla (Mattalitti)," kata Joko dalam gelaran diskusi sepak bola nasional bertema #PSSIHarusBaik di Graha Pena Surabaya, Senin (17/12).

Baca Juga

Joko kemudian merinci utang lainnya yang masih belum terbayarkan. Di antaranya utang kepada mantan pelatih timnas Wim Rijsbergen, utang terkait bidding Piala Dunia di masa kepemimpinan Nurdin Halid, dan utang kepada mantan pelatih timnas lainnya, Pieter Huistra. Wim dipecat, sementara Huistra diberhentikan karena PSSI dibekukan.

Mantan Ketua PSSI La Nyalla Mattalitti mengaku, hingga saat ini PSSI belum membayar sedikit pun utang kepadanya. "Kalau dicicil ya berarti udah ada yang dibayar. Ini kan belum dibayar sama sekali," ujar Nyalla.

Nyalla mengaku, utang PSSI kepadanya bermula saat penyatuan PSSI-KPSI. Di mana saat itu dirinya yang menjabat Wakil Ketua PSSI, merasa bertanggung jawab atas utang-utang yang dimiliki PSSI. 

"Karena saya merasa bertanggung jawab sebagai wakil Ketua Umum PSSI karena kami harus menyelesaikan utang-utangnya itu, kami bayar, saya lunasin. Itu pada saat pak Djohar itu kan utangnya banyak," ujar Nyalla.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement