REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI resmi menunjuk Simon McMenemy sebagai pelatih timnas Indonesia. Pelatih Bhayangkara FC tersebut, menggantikan peran pelatih Bima Sakti Tukiman. Lalu bagaimana nasib Bima Sakti setelah PSSI menunjuk Simon sebagai penggantinya?
Pada Rabu (20/12), Komite Eksekutif (Exco) melakukan rapat terakhir hasil evaluasi prestasi timnas Indonesia sepanjang 2018 di semua level usia. Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono mengatakan, ada tiga keputusan penting dari rapat tersebut. Selain memastikan Simon sebagai pelatih timnas senior, Exco juga mempromosikan pelatih Indra Sjafri di skuat U-19 ke timnas U-23 yang selama ini ditangani Luis Milla Aspas dan Bima Sakti.
Ketiga, kata Joko, Bima Sakti kini menangani Garuda U-16 menggantikan peran pelatih Fakhri Husaini. “Bima Sakti tetap kami percaya sebagai salah satu pelatih nasional. Kami mempercayakan dia untuk berada di timnas U-16,” kata Joko di Jakarta.
PSSI mengontrak Simon selama dua tahun. Sedangkan Indra dan Bima Sakti diminta membesut timnas U-23 dan U-16 selama setahun.
Joko menerangkan, sejak Fakhri mengantarkan Garuda U-16 menjuarai Piala AFF U-16 2018, ia sudah menyatakan ingin berhenti sementara. Akan tetapi, timnas U-16 tak mungkin dibiarkan vakum tanpa pelatih.
Peran Bima Sakti ini krusial mengingat reputasinya yang digadang PSSI sebagai salah satu calon pelatih masa depan timnas Indonesia. Itu sebabnya, PSSI mempercayakan bibit muda kepada Bima Sakti.
“Untuk U-16 dan U-19 ini, PSSI sangat memperhatikan potensi talenta yang ada di wilayah Indonesia. Dengan keluasan wilayah kita, kami membaginya nanti dalam zona Timur, Tengah, dan Barat dalam mencari bibit pemain timnas,” kata Joko. Rencana program ini sebetulnya masukan dari Luis Milla kepada PSSI saat masih berada di Indonesia.
Joko menerangkan, nantinya pelatih U-19 dan U-16 akan mengepalai tim pelatih di tiga zona. Setiap zona, masing-masing punya pelatih lokal yang membentuk timnas U-19 dan U-16 dengan komposisi masing-masing sekitar 30 pemain. Artinya, bakal ada 90 penggawa timnas level U-19 dan U-16 dari tiga zona yang berpotensi masuk ke level induk di bawah komando Indra Sjafri dan Bima Sakti.
Menurut Joko, tujuan dari pembagian zona tersebut, sekadar memastikan ketersedian bibit para pemain timnas. “Jadi untuk (rencana) ini, di level usia muda, akan ada sekitar tiga pelatih (zona) dengan satu pelatih koordinator di tingkat nasional,” kata Joko.