Jumat 21 Dec 2018 05:10 WIB

Ini Alasan PSSI Tunjuk Simon McMenemy Jadi Pelatih Timnas

Simon punya reputasi dan senang mengorbitkan para pemain muda.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI memutuskan Simon McMenemy sebagai pelatih tim nasional (timnas) Indonesia. Pelatih klub Bhayangkara FC tersebut diikat kontrak selama dua tahun.

Wakil Ketua Umum PSSI Djoko Driyono mengatakan, keputusan menjadikan Simon sebagai pelatih timnas adalah jawaban dari pembahasan yang dilakukan maraton di internal federasi tentang kepelatihan nasional. Pada Rabu (20/12), Komite Eksekutif (Exco) PSSI mengambil keputusan bulat menjadikan pelatih asal Skotlandia itu, sebagai juru taktik timnas.

Baca Juga

“PSSI yang di dalamnya seluruh Exco, menyetujui dan menetapkan beberapa pelatih nasional di semua level usia. Simon salah satunya,” ujar Djoko, Rabu (20/12).

Penujukan nama Simon oleh PSSI sebetulnya tak mengejutkan. Karena sejak September lalu, pelatih 41 tahun tersebut sudah masuk radar calon pengganti Luis Milla Aspas yang gagal diperpanjang kontraknya usai Asian Games 2018, Agustus lalu.

Ada beberapa nama lain yang ketika itu juga dikabarkan akan mengisi kursi kepelatihan timnas senior. Salah satunya, yakni mantan pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro. Namun PSSI menunjuk pelatih Bima Sakti Tukiman, asisten Luis Milla selama di Indonesia. Penujukan Bima waktu itu pun mendadak mengingat gelaran Piala AFF yang akan dimulai pada Oktober.

Penunjukan Bima Sakti sebagai pelatih itu pun terbukti tak ampuh. Timnas Indonesia kandas dan tak lolos fase grup. PSSI menanggapi kegagalan tersebut dengan kembali mencari sosok pelatih. Bulan lalu, Exco PSSI dalam evaluasi prestasi timnas memberikan usul agar pelatih timnas diambil dari Liga 1 2018.

Anggota Exco PSSI Yunus Nusi menerangkan, sebagai tujuan akhir dari para pemain liga, tak salah menjadikan kompetisi nasional rujukan dalam mengambil pelatih timnas. Karena itu, kata dia, Exco menjadikan kepelatihan kesebelasan di Liga 1 sebagai referensi utama. Tolok ukurnya, kata dia, kepelatihan tersebut harus berasal dari tim juara atau dari kesebelasan teratas di kasta utama nasional.

Pernyataan Exco tersebut, memberikan peluang tiga nama pelatih tim Liga 1 sebagai pelatih timnas. Menengok hasil Liga 1 2018, dengan keberhasilan Persija Jakarta menjadi juara dan PSM Makassar sebagai runner-up, memberikan peluang bagi pelatih Stefano Cugurra Teco dan Robert Rene Alberts sebagai pelatih timnas. Akan tetapi, Exco PSSI memilih Simon dari Bhayangkara, yang di musim Liga 1 2018, menjadi kesebelan penghuni peringkat ketiga.

PSSI meyakini Simon mapan melatih timnas. Simon pernah mengantarkan Bhayangkara FC sebagai juara Liga 1 2017. Reputasinya sebagai pelatih timnas menyita perhatian di Asia Tenggara saat ia membawa Filipina ke babak semifinal Piala AFF 2010.

Di Indonesia, selain menjadi pelatih Bhayangkara, ia juga pernah membesut klub seperti Mitra Kukar dan Pelita Jaya FC. Satu kelebihan Simon, ia kerap mengandalkan para penggawa muda dalam kesebelasannya.

Harus diakui, Simon punya andil dalam mengorbitkan nama pemain-pemain muda di Bhayangkara, seperti Muhammad Hargianto, Putu Gede Juni Antara, Awan Setho Rahardjo, dan Ilham Udin Armayn, serta Evan Dimnas Darmono yang juga menjadi para penggawa andalan Luis Milla selama di skuat Garuda.

Klasemen Liga 1 2024/2025
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya 11 7 3 1 11 5 24
2 Persib Bandung Persib Bandung 11 6 5 0 19 11 23
3 Pusamania Borneo Pusamania Borneo 11 6 3 2 16 9 21
4 Persija Persija 12 6 3 3 18 7 21
5 Bali United Bali United 11 6 2 3 16 7 20
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement