Selasa 01 Jan 2019 19:17 WIB

PS Tira Ganti Setengah Kekuatan Tim

Selain soal pemain, PS Tira saat ini juga sedang menimbang pergantian pelatih.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Ratna Puspita
Aleksandar Rakic. PS Tira berusaha mempertahankan Rakic.
Foto: Instagram PS Tira
Aleksandar Rakic. PS Tira berusaha mempertahankan Rakic.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- PS Tira akan melakukan cuci gudang di bursa transfer pemain awal musim 2019. Manajemen tim tersebut mengaku, hanya akan mempertahankan setengah dari seluruh pemain sedangkan separuh lainnya disi penggawa anyar.

Sekertaris PS Tira Yandri mengungkapkan, komposisi pemain timnya pada musim Liga 1 2018 berjumlah 30 nama. Namun pada musim Liga 1 2019, manajemen hanya akan mempertahankan 15 nama.

“Kami akan segera umumkan nama-nama pemain yang dipertahankan itu dalam waktu dekat ini,” kata dia kepada wartawan, Selasa (1/1).

Dia mengatakan satu yang berusaha dipertahankan adalah striker Aleksandar Rakic. Topskorer Liga 1 2018 itu, saat ini dalam masa negosiasi kontrak bermain yang baru di PS Tira.

Akan tetapi, pembicaraan perpanjangan kontrak belum ada kesepakatan karena belum pungkas. “Kami berharap bisa mempertahankannya, tetapi semua tergantung negosiasi kontrak,” sambung dia.

Kontrak Rakic bersama PS Tira sudah pungkas pada akhir 2018. Sejak Desember 2018, bomber asal Serbia itu sudah dikabarkan akan hengkang.

PS Tira musim lalu berada di papan bawah. Meski berhasil bertahan di kompetisi kasta utama Liga 1, tetapi kesebelasan milik korps Tentara itu sepanjang musim terbenam di zona degradasi. 

Musim mendatang, di Liga 1 2019, Yandri berharap kualitas timnya mampu lebih baik ketimbang musim lalu. Upaya memperbaiki prestasi salah satunya dengan bongkar pasang pemain. PS Tira, sebetulnya punya sejumlah pemain berkualitas.

Rombak susun pemain baru tetap akan dilakukan dengan mendatangkan pemain baru. Namun, Yandri belum mau mengungkapkan sejumlah nama penggawa baru yang dafar buruan.

Selain soal pemain, PS Tira saat ini juga sedang menimbang pergantian pelatih. Musim lalu, PS Tira mempercayai Nil Maizar sebagai pelatih.

Akan tetapi, mantan pelatih Semen Padang FC tersebut, kemungkinan tak akan bertahan pada musim 2019. Sebab, pelatih 48 tahun itu berencana kembali berpolitik dengan mengikuti pencalonan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI  dalam Pemilu 2019.

Pada 2014, Nil Mazar gagal menjadi caleg. Jika berhasil terpilih dalam Pileg 2019, tentu tak memungkinkan bagi Nil Maizar menjalankan profesi kepelatihannya.

Meski mantan pelatih timnas Garuda Indonesia itu, tetap menginginkan bisa loyal dalam kemajuan sepak bola nasional. “Hanya jalannya, saya lewat jalur politik,” kata Nil Maizar kepada wartawan beberapa pekan lalu. Soal Nil Maizar ini, pun PS Tira harus mencari alternatif pelatih pengganti untuk 2019.

Di klub lain, Bhayangkara FC pun saat ini sedang mencari sosok pelatih pengganti Simon McMenemy. Kesebelasan dari korps Kepolisian itu, terpaksa harus mencari juru taktik baru karena Simon mendapat amanah baru menukangi timnas Garuda Indonesia.

Manajer Bhayangkara, AKBP Sumardji pekan lalu menyampaikan, manajemen tim sudah punya dua nama calon pengganti Simon untuk musim 2019. Namun, Sumardji tak mau membeberkan dua kandidat pelatih tim juara Liga 1 2017 itu.

“Sudah. Kami sudah punya dua nama untuk menjadi pelatih. Satu lokal, satu asing. Tetapi belum kami umumkan sebelum ada kesepakatan,” ujar dia, Selasa (1/1).

Sejumlah nama lokal sempat beredar untuk menukangi Bhayangkara FC pada musim ini. Mereka yaitu, Widodo Cahyono Putro atau Fakhri Husaini. Akan tetapi, belakangan muncul satu nama baru, yakni Rahmad Darmawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement