REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Performa AC Milan dalam beberapa pekan terakhir mendapat kritik pedas dari pendukung dan juga legenda klub. Tak ayal, rumor pemecatan Gennaro Gattuso dari kursi kepelatihan i Rossoneri pun sempat mengapung.
Terlebih, dengan keluarnya Milan dari turnamen Liga Europa. Il Diavollo sejatinya sempat menunjukkan isyarat positif dengan mengamankan lima kemenangan, tiga imbang, dan dua kekalahan atas Napoli dan Inter Milan pada awal Serie A Italia musim 2018/2019.
Bahkan, klub yang bermarkas di kota mode itu sempat bercokol di urutan empat tangga klasemen Serie A Italia alias zona Liga Champions. Namun, sayang penampilan Patrick Cutrone dan kolega tiba-tiba merosot usai ditahan imbang Torino dan angkat koper dari Liga Europa setelah kalah dari Olympiakos.
Alhasil, tersiar kabar posisi Gattuso terancam. Manajemen klub memberikan kesempatan tiga laga pamungkas bagi nasib Rino, sapaan akrab Gattuso. Nasib pelatih berwajah keras ini ditentukan saat melawan Fiorentina, Frosinone, serta SPAL.
Dua laga pertama membuat wajah Gattuso pucat. Sebab Milan menelan kekalahan 0-1 dari La Viola dan ditahan imbang tim juru kunci Frosinone. Titik balik baru terasa saat mengalahkan SPAL 2-1 melalui gol penentu Gonzalo Higuain.
Hasilnya, pada paruh pertama kompetisi Serie A mengakhiri di posisi kelima dan masih berpeluang untuk masuk ke zona Liga Champions pada pengujung musim 2018/2019.
Dilansir laman resmi klub, Senin (31/12), Gattuso memiliki catatan statistik yang mengejutkan selama tahun 2018. Di bawah besutan allenatore berusia 40 tahun itu, Milan dengan kondisi badai cedera, berhasil meraup 70 poin, hanya kalah dari Juventus dan Napoli. Torehan tersebut bahkan melebihi koleksi poin Milan pada tahun-tahun sebelumnya sejak musim 2012.
Ikuti Whatsapp Channel Republika