REPUBLIKA.CO.ID, NEWCASTLE -- Manchester United (MU) seperti telah keluar dari lembah hitam. Sentuhan pelatih interim Ole Gunnar Solskjaer buat the Red Devils seakan mengembalikan memori tentang MU yang selalu tampil tringginas dan menghibur di era Sir Alex Ferguson.
Selain pergantian taktik yang sesuai dengan identitas Iblis Merah, Solskjaer juga melakukan pendekatan jitu kepada setiap pemain. Sehingga, bakat alamiah pemain MU kini terlihat lagi setelah dua tahun lebih redup di bawah asuhan Jose Mourinho.
Marcus Rashford yang jadi pilihan utama di tiga laga perdana Solskjaer selalu mencetak gol. Yang paling membuat penggemar MU lega ialah kembalinya sentuhan terbaik pemain termahal Paul Pogba.
Pada laga debut Solskjaer di markas Cardiff City, Pogba mencatatkan dua assist. Dua laga berikutnya melawan Huddersfield dan terbaru melawan Bornemouth, gelandang asal Prancis itu selalu mencetak dua gol.
Kegemilangan bekas pemain Juventus itu tak lepas dari kecerdikan Solskjaer membaca penyebab terpuruknya Pogba di era Mou. Mou memaksa Pogba bermain sebagai gelandang bertahan.
Padahal posisi asli Pogba ialah gelandang serang yang diletakkan di kiri, kanan, atau di belakang striker. Sebagai geladang serang, Pogba lebih liar untuk melepaskan umpan-umpan manja kepada striker.
Andai ada peluang sedikit saja untuk menembak dari luar kotak penalti, Pogba akan senang hati mengeksekusinya dengan tendangan keras jarak jauh. Pogba pun rajin naik sampai depan gawang untuk menyambut bola muntah atau umpan bola atas.
Gelandang Manchester United, Paul Pogba merayakan gol ke gawang Cardiff City pada laga Liga Primer, Ahad (23/12) dini hari WIB.
Tengah pekan ini, Solskjaer kembali bisa mengeksplorasi kemampuan Pogba saat bertandang ke Saint James Park, markas Newcastle United, Kamis (3/1). MU akan menantang the Magpies untuk perebutan tiga angka.
MU yang berada di urutan enam sudah semakin dekat dengan Arsenal di atas Iblis Merah. MU kini hanya tertinggal tiga poin dari the Gunners. Di sini, Solskjaer menantikan lagi aksi Pogba dan Rashford.
Sejak mendarat lagi di Old Trafford, Solskjaer memang sudah terkesima dengan bakat Rashford, pemain 20 tahun itu. "Sejak saya tiba di sini, Rashford memang terlihat berbeda. Dia pemain berbakat yang bisa terus bersinar," kata Solskjaer dikutip dari Metro.uk, Selasa (1/1).
Solskjaer menjadikan Rashford sebagai ujung tombak tunggal. Pertama di markas Cardiff, pelatih asal Norwegia itu memainkan pola 4-3-3. Dua laga terakhir, ia mengubah ke formasi 4-2-3-1. Melawan Huddersfield dan Bournemouth, Solskjaer menjadikan Pogba striker kedua sehingga tidak heran melihat Pogba begitu meledak.
Sayangnya ada sedikit keraguan terhadap kondisi Rashford jelang bertandang ke St James Park. Penyerang timnas Inggris itu ditarik lebih awal saat pertandingan melawan Bournemouth kemarin. Ia keluar di menit 70 kemudian digantikan dengan Romelu Lukaku.
Menurut laporan yang diterima Solskjaer dari tim medis MU, Rashford hanya menderita cedera ringan. Ia optmistis Rashford bisa pulih lebih cepat dan siap melawan Newcastle.
Andai kenyataannya besok Rashford tidak memungkinan diturunkan, Solskjaer harus memberikan kesempatan tampil starter kepada Lukaku. Penyerang Belgia itu juga tidak kalah hebat. Lukaku turut mencetak gol saat MU mengempaskan Bournemouth akhir pekan kemarin.