Jumat 04 Jan 2019 17:47 WIB

Viking Tegaskan tak Ingin Terlibat Politik Praktis

Namun jika dukungan pada capres/cawapres atas nama individu, maka tak ada larangan.

Rep: Ali Mansur/ Red: Endro Yuwanto
Pentolan Viking Club Persib Bandung, Yana Umar (kiri) tengah berorasi dalam aksi bela Palestina di Bandung, Jumat (15/12).
Foto: REPUBLIKA/Muhammad Fauzi Ridwan
Pentolan Viking Club Persib Bandung, Yana Umar (kiri) tengah berorasi dalam aksi bela Palestina di Bandung, Jumat (15/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirigen Viking Persib Club (VPC) Yana Umar menegaskan, viking tidak pernah mendeklarasikan dukungan kepada salah satu calon presiden dan wakil presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Bahkan secara organisasi, VPC tidak terlibat dalam politik praktis untuk mendukung salah satu pasangan dalam Pilpres 2019.

Pernyataan tegas Yana ini disampaikan setelah beredar kabar pertemuan sejumlah perwakilan dari Bobotoh dan Viking, yang menemui calon wakil presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin. Padahal selama ini Yana tak pernah menginstruksikan anggotanya untuk mendukung pasangan calon di Pilpres 2019.

Baca Juga

"Viking Persib Club selama ini tidak pernah mendeklarasikan dukungan kepada capres maupun cawapres pada Pemilu 2019 mendatang," ujar Yana saat dikonfirmasi, Jumat (4/1).

Lanjut Yana, dirinya tidak mengetahui soal dukungan Viking kepada salah satu pasangan calon di Pilpres 2019. Karena secara organisasi pun tidak ada paksaan untuk memberikan dukungan ke salah satu kontestan. Namun jika itu atas nama individu, maka tidak ada larangan karena itu hak masing-masing.

Apalagi, kata Yana, selama ini nama besar Bobotoh dan Viking Persib Club menjadi sasaran empuk dan selalu dimanfaatkan segelintir orang demi memuluskan kepentingannya. Sekali lagi pihaknya menegaskan tidak setuju Viking Persib Club dan Bobotoh Persib dibawa dan dilibatkan dalam politik praktis.

Apalagi, lanjut Yana, Viking Persib Club terlahir karena kebersamaan, dan keberanekaragaman pandangan, beragam pemikiran, dan karakteristik yang berbeda-beda namun dipertemukan oleh takdir yang sama, yaitu mendukung Persib. "Hak berpolitik itu adalah hak asasi setiap warga Indonesia, setiap orang bebas untuk memilih dan mempunyai keyakian politik. Tapi sekali lagi, itu pribadi. Viking tidak mendukung salah satu pasangan di Pilpres 2019," tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement