Senin 07 Jan 2019 20:24 WIB

Supercoppa Italia Digelar di Arab Saudi Tuai Kontroversi

Arab Saudi dinilai membatasi kehadiran perempuan di lapangan.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Endro Yuwanto
Pemain AC Milan melakukan selebrasi usai mengalahkan Juventus lewat adu penalti di laga Supercoppa Italia di Stadion Al Sadd, Doha, Qatar, Jumat (23/12).
Foto: EPA/Noushad Thekkayil
Pemain AC Milan melakukan selebrasi usai mengalahkan Juventus lewat adu penalti di laga Supercoppa Italia di Stadion Al Sadd, Doha, Qatar, Jumat (23/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Edisi ke-31 Supercoppa Italia akan digelar pada 16 Januari 2019, di King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi. Pertandingan ini mempertemukan pemenang Serie A Italia musim 2017/2018, Juventus, dengan runner-up Coppa Italia musim 2017/18, AC Milan.

Ini akan menjadi pertemuan ketiga di antara dua tim dalam gelaran Supercoppa Italia. Juventus memenangkan pertemuan pertama pada 2003 di Eas Rutherford, New Jersey, Amerika Serikat, dalam drama adu penalti. Milan membalas dengan kemenangan lewat adu penalti pada 2016 di Qatar. Arab Saudi menjadi negara keenam yang menjadi penyelengara Supercoppa Italia.

Namun penyelenggaraan di Arab Saudi justru menimbulkan kontroversi. Deputi Perdana Menteri (PM) Italia Matteo Salvini mengutuk rencana tersebut. Sebab Arab Saudi membatasi kehadiran perempuan di lapangan. Padahal, banyak fan kedua tim tersebut yang berasal dari kaum hawa.

Arab Saudi membatasi kuota perempuan hanya 15 persen dari 60 ribu kursi penonton. Itu pun penonton perempuan dipisahkan dengan memberikan tribun sendiri agar tidak gabung dengan laki-laki.

Kontroversi makin menjadi-jadi saat informasi cara mendapatkan tiket dirilis. Dalam informasi tersebut disebutkan bahwa beberapa kategori tempat duduk hanya tersedia untuk laki-laki dan perempuan dengan pembelian tiket di area keluarga.

''Melihat Supercoppa Italia dimainkan di negara di mana perempuan tidak dapat pergi ke stadium kecuali ditemani oleh suami. Itu menjijikkan. Saya tidak ingin menonton pertandingan,'' kata Salvini dikutip dari Channelnewsasia, Senin (1/7).

Bukan itu saja, pembunuhan jurnalis asal Arab Saudi Jamal Khasoggi di konsulat Istanbul, Turki, juga menyebabkan kontroversi. Penyelenggaraan Supercoppa Italia dianggap akan mempromosikan negara tersebut.

Meski demikian, bos Serie A Gaetano Micciche mempertahankan keputusan untuk menggelar Supercopaa Italia di Jeddah. Menurutnya, perempuan tidak harus ditemani oleh pria untuk masuk ke stadion dan akan mencatatkan sejarah untuk pertama kalinya.

Micciche menyatakan, hingga akhir tahun, perempuan di Arab Saudi memang tidak dapat menghadiri event olahraga apa pun. ''Kami bekerja untuk meyakinkan bahwa di pertandingan selanjutnya, perempuan dapat mengakses di semua kursi stadion,'' ujarnya.

Pertandingan ini juga merupakan bagian dari kerja sama Serie A dengan Arab Saudi dengan nilai 22 juta euro, untuk tiga pertandingan.

Larangan perempuan menghadiri beberapa pertandingan sepak bola yang disuarakan oleh Kerajaan Arab Saudi perlahan mulai kendur pada Januari 2018. Kini stadion diwajibkan menyediakan tribun khusus keluarga di tiga stadion.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement