Selasa 08 Jan 2019 12:44 WIB

Nyanyian Rasis tak Harus Hentikan Pertandingan di Italia

Keputusan wasit melanjutkan pertandingan antara Inter Miland an SSC Napoli tepat.

Rep: Febrian Fachri / Red: Ratna Puspita
Kalidou Koulibaly diduga menjadi sasaran rasis ketika laga Napoli melawan Inter Milan.
Foto: Alessandro Di Marco/ANSA via AP
Kalidou Koulibaly diduga menjadi sasaran rasis ketika laga Napoli melawan Inter Milan.

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Menteri Dalam Negeri Italia Matteo Salvini mengatakan keputusan wasit Paolo Mazzoleni melanjutkan pertandingan boxing day Italia antara Inter Milan dan SSC Napoli sampai selesai sudah tepat. Salvini mengatakan nyanyian rasis tidak harus menghentikan pertandingan.

Saat pertandingan masih berlangsung, pelatih I Partenopei Carlo Ancelotti tiga kali mencoba menarik semua anak asuhnya keluar lapangan karena adanya teriakan berbau rasis yang menyasar bek Napoli Kalidou Koulibaly. Oknum fans Inter meneriaki Koulibaly seakan pemain Senegal tersebut seperti monyet.

"Menunda pertandingan karena perilaku satu dua orang sangat berisiko. Akan lebih banyak yang dirugikan," kata Salvini, dikutip dari ESPN, Selasa (8/1).

Salvini baru saja selesai menghadiri pertemuan dengan seluruh perwakilan suporter, FA Italia, Komite Olimpiade dan Lega Serie A untuk membahas tindakan negatif yang merusak pertandingan sepak bola Italia. Salvini yang mewakili pemerintah Italia mengatakan semua pihak selalu berupaya untuk memberantas segala kejahatan yang mengganggu sportivitas sepak bola.

Salvini menambahkan, perilaku buruk suporter tidak hanya terjadi saat laga Inter vs Napoli. Ada banyak kasus lain yang menodai jalannya pertandingan.

Salah satu yang disaksikan oleh Salvini, yakni duel AC Milan melawan Juventus November lalu. Objek ejekan suporter Milan, yaitu Leonardo Bonucci yang duduk di bangku cadangan. 

Milanisti mengejek Bonucci karena setahun lalu ia menjadikan Milan sebagai klub pelarian usai bermasalah dengan Juventus. Musim ini, Bonucci kembali ke Juventus sebagai bagian dari paket pertukaran Gonzalo Higuain dan Mattia Caldara. 

"Kami ingin semua kasus kejahatan sepak bola tidak ada lagi," ujar Salvini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement