REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pelatih Manchester City Josep Guardiola akhirnya buka suara seputar hengkangnya Brahim Diaz ke Real Madrid. Guardiola mengaku tidak kecewa dengan keputusan mantan gelandang the Citizens asal Spanyol tersebut.
Guardiola menegaskan secara pribadi ia tak ingin ada anak asuhnya yang meninggalkan klub. Tapi dirinya tidak bisa menahan jika keputusan diambil oleh sang pemain.
Hal yang sama berlaku pada Diaz. Ada beberapa pemain binaan akademi City yang disebut-sebut memiliki kualitas kelas dunia. Misalnya Brahim Diaz, Jadon Sancho, dan Phil Foden. Satu-satunya yang memutuskan bertahan di Etihad Stadium hanya Foden.
"Menuju Real Madrid bukan langkah yang buruk baginya (Diaz). Saya mendoakan yang terbaik untuknya," ujar Guardiola, dikutip dari Marca, Rabu (9/1).
Guardiola menerangkan, penyebab pemain muda ingin berganti klub adalah jam bermain. Pun demikian dengan Diaz.
Namun, menurut Guardiola, selama ini ia sudah berlaku tepat demi kepentingan klub. Ia tidak bisa memainkan seorang pemain yang baru berusia 19 tahun untuk 40 pertandingan.
Guardiola berpendapat, itu terjadi di berbagai klub Eropa. Dalam starting XI para elite, jarang ada pemain berusia belasan tahun.
"Apa yang kami inginkan dan apa yang kami tawarkan kepada mereka adalah kesempatan untuk berlatih bersama kami dan mendapatkan peluang (tampil di level tertinggi)," ujar Guardiola.
Intinya, untuk menembus posisi inti di usia belia bukan perkara mudah. Guardiola mencontohkan pemain sekelas David Silva di awal karier harus menjalani peminjaman di Eibar dan Celta Vigo sebelum balik lagi ke Valencia. Meski demikian, ia tetap mendoakan agar Diaz mendapatkan jam bermain lebih di Madrid.