REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) mengumumkan bahwa Mesir akan menjadi tuan rumah Piala Afrika 2019. Delegasi Mesir diwakili oleh Presiden Federasi Sepak Bola Mesir Hanry Abo Rida saat menghadiri pertemuan Komite Eksekutif CAF di Dakar, Senegal.
Henry Abo ditemani oleh delegasi CEO Presentation Sports Mohamed Kamel dan anggota dewan Federasi Sepak Bola Mesir Ahmed Megahed dan Magdy Abel Gahny. Para petinggo sepak bola Mesir itu menciptakan sebuah video promosi untuk memenangkan penawaran Mesir demi menggelar gelaran sepak bola tertinggi di Afrika tersebut. Presentasi itu bahkan dibuat dengan tiga bahasa selain bahasa Arab.
Sebenarnya, Piala Afrika direncanakan digelar di Kamerun. Namun, status tuan rumah Kamerun dilepas karena msalah serius pada persiapan yang selalu tertunda.
Mesir juga berpengalaman dalam menggelar Piala Afrika, mengingat telah empat kali menjadi tuan rumah, yaitu pada 1957, 1974, 1986, dan 2006. Hanya pada 1974 Mesir gagal menjadi juara sebagai tuan rumah.
CEO Presentation Mohamed Kamel berjanji, akan bekerja keras agar pelaksanaan Piala Afrika 2019 berjalan lancar. ''Itu akan menjadi turnamen terbaik dalam sejarah kompetisi (Piala Afrika),'' ujar Kamel dikutip dari Egypttoday, Rabu (9/1).
Mesir memenangkan voting dengan meraih 16 suara dari Komite Eksekutif CAF. Sementara Afrika Selatan hanya mendapatkan satu suara.
Kamel menambahkan, kemenangan itu dipersembahkan untuk fan sepak bola Mesir. ''Kami berjanji menciptakan atmosfer yang unik selama turnamen,'' jelasnya.
Kemenangan Mesir atas Afrika Selatan dalam persaingan menjadi tuan rumah itu berkat dukungan penuh dari pemerintahnya. Menteri Pemuda dan Olahraga Mesir, Ashraf Sobhy, menyatakan, menang atas Afrika Selatan yang menggelar Piala Dunia 2010, memberikan kepercaan diri untuk negaranya.
Padahal, Sobhy mengungkapkan, paket penawaran Mesir hanya disiapkan selama dua hari, lalu mendapat persetujuan dari pemerintah untuk disodorkan kepada Komite Eksekutif CAF. ''Kami punya semua fasilitas dan infrastruktur untuk menyelenggarakan turnamen ini,'' ujar dia.
Anggota Komite Eksekutif CAF dari Tunisia Tarek Bouchamaoui menuturkan, pihaknya menyewa agensi untuk mempelajari penawaran dari Mesir dan Afrika Selatan. Dari sana, ia tahu bahwa Mesir punya poin yang sangat menentukan, yaitu dukungan pemerintah. ''Penawaran Afrika Selatan hampir mirip dengan Mesir, tapi dukungan pemerintah Mesir terhadap penawaran itu sangat fundamental,'' tegas dia.