REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pemain terbaik Afrika dua tahun terakhir Mohamed Salah menargetkan membawa negaranya menjuarai Piala Afrika 2019 ini. Bintang Liverpool itu baru saja mempertahankan gelar pemain terbaik Afrika setelah memenangkan persaingan dengan Sadio Mane dan Pierre-Emerick Aubameyang.
Usai penobatan pemain terbaik Afrika di Dakar, Senegal kemarin, Federasi Sepak Bola Afrika (CAF) mengumumkan tuan rumah Piala Afrika 2019 dialihkan ke Mesir. Kamerun yang semula didaulat jadi tuan rumah penyelenggara dinyatakan gagal memenuhi target persiapan. Sehingga, jatah tuan rumah diserahkan ke Mesir.
''Saya ingin memenangkan Piala Afrika 2019 di Mesir. Penggemar Mesir akan sangat bahagia andai kami menang lagi di negeri kami sendiri,'' kata Salah dikutip dari Football Ghana, Kamis (10/1).
Salah belum pernah sekali pun membawa Mesir juara Piala Afrika. Hasil terbaik yang ditorehkan pemain 25 tahun itu membawa timnya ke partai final di Piala Afrika 2017 lalu. Saat itu di Gabon, Mesir kalah 1-2 oleh Kamerun.
Mesir merupakan negara tersukses di Piala Afrika dengan koleksi tujuh gelar. Terakhir, Mesir menjadi juara di Piala Afrika 2010 di Angola. Mesir sudah empat kali menjadi tuan rumah Piala Afrika. Yakni tahun 1957, 1959, 1986, dan 2006. Setiap kali jadi tuan rumah, Mesir selalu mengakhiri turnamen dengan gelar juara.
Fakta itu menjadi motivasi terbesar Salah pertengahan tahun nanti. Ia ingin mempersembahkan Piala Afrika untuk pertama kalinya.
Salah berharap di laga final, Negeri Piramida akan bertemu Senegal. Di situ ia berharap bisa berduel untuk membuktikan kehebatan dengan rekan dan sahabatnya di Liverpool, Sadio Mane. ''Semoga di final Piala Afrika, Mesir melawan Senegal,'' ujar Salah.