REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Belum genap setahun membela Liverpool, kiper asal Brasil Alisson Becker telah mendapatkan cinta dan kepercayaan dari publik Anfield. Alisson berkontribusi besar membawa The Reds nangkring di puncak klasemen sementara Liga Primer Inggris.
Tapi ternyata perjuangan Alisson untuk beradaptasi dengan tanah Britania Raya tidak mudah. Mantan kiper AS Roma itu kesulitan memahami percakapan dengan rekan-rekannya yang asli dari Inggris. Karena Alisson tidak terbiasa berkomunikasi dengan aksen English British.
"Di Brasil dan saat main di Italia, saya biasa berbicara bahasa Inggris dengan aksen Amerika. Aksen British sulit bagi saya," kata Alisson dikutip dari Mirror, Jumat (11/1).
Kiper 26 tahun itu tidak bermaksud menyerah. Ia yakin dengan terus menerus belajar, ia akan terbiasa dengan English British.
Kegamangan kiper timnas Brasil itu sejak pindah bersama istrinya Natalia Loewe ke tanah Ratu Elizabeth, karena ternyata aksen asli Inggris tidak seragam. Ada banyak lagi perbedaan aksen tergantung daerah asalnya.
Misalnya Daniel Sturridge memakai aksen Brummie, James Milner dengan aksen Yorkshire, aksen Mackem oleh Jordan Henderson, aksen Cockney Joe Gomez, dan aksen Glaswegian Andy Robertson.
Alisson tak mau kendala bahasa menghambat kenyamanannya bermain di Inggris. Selain menaklukkan sepak bola dengan skill, seorang perantau yang datang dari negeri jauh, menurut dia, juga harus bisa menguasai bahasa dan kebiasaan di daerah domisilinya.
Selama lebih kurang enam bulan bermain di Liverpool, Alisson merasa lebih mudah berkomunikasi dengan sesama pemain asing, seperti Mohamed Salah, Sadio Mane, Dejan Lovren, dan tentu saja dua rekan senegaranya Fabinho dan Roberto Firmino.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
