REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pertandingan menarik dan seru tersaji dalam IBL Pertamax Seri IV Solo. Dalam laga yang digelar Jumat (11/1) di Sritex Arena, Hang Tuah harus melalui dua kali tambahan waktu untuk mengalahkan Satya Wacana Salatiga dengan skor 100-96.
Sebenarnya, Hang Tuah berpeluang memenangkan laga dengan waktu normal. Tetapi sayangnya, Gary Jacobs mencetak angka dan membalikkan keadaan 76-75, di saat waktu tersisa di bawah satu detik.
Jacobs terlalu excited dengan melepas jersey dengan berlari keliling lapangan. Hal ini membuatnya terkena technical foul. Satya Wacana pun mendapat satu tembakan bebas yang membuat angka sama 76-76. Waktu di bawah satu detik tidak cukup untuk kedua tim membuat angka lagi dan terpaksa dilakukan tambahan waktu.
Dalam babak tambahan waktu pertama kedua tim sama-sama mencetak 10 angka sehingga membuat kedudukan imbang 86-86. Dalam babak tambahan kedua, Hang Tuah lebih beruntung, karena pemain center asing Satya Wacana Raymond Miller terkena foul out. Ini dimanfaatkan Hang Tuah dan akhirnya menang 100-96.
Hangtuah di awal sempat tertinggal 0-9. Kuarter pertama berakhir 11-6 untuk Satya Wacana. Kuarter dua, Hang Tuah memangkas jarak 29-30. Akhir kuarter tiga berbalik unggul 54-52. Kuarter empat berakhir 76-76.
Lima pemain Hang Tuah membuat angka dua digit, Jarad Scott memimpin dengan 28 angka dan 13 rebound, Abraham Wenas 16 angka dan 8 assist, Gary Jacobs 15 angka dan 14 rebound, Sevly Rondonuwu 11 angka, dan Stevan Wilfredo Neno 10 angka.
Di kubu Satya Wacana, Raymond Miller mencetak 27 angka dan 23 rebound, Madarious Gibbs 26 angka dan 10 assist, serta Andre Adriano 14 angka 15 rebound.
Pelatih Hang Tuah Andika Supriadi Saputra usai laga menyatakan, melawan Satya Wacana selalu berat. "Tahun laku kami kalah, di seri yang lalu kalah. Jadi dari awal kami sudah bertekad untuk memenangkan gim kali ini. Karena kalau tidak menang semakin sulit langkah kami."
"Memang seharusnya kami tadi menang tanpa tambahan waktu. Sayang Gary Jacobs terlalu menggebu-gebu. Dia tadi meminta maaf berkali-kali ke saya dan ke pemain lainnya atas peristiwa tersebut," jelas Coach Bedu sapaan akrab Andika.
Pelatih Satya Wacana Efri Meldi mengaku timnya sudah tampil maksimal. "Anak-anak sudah maksimal, cuma tadi momentum kami kehilangan Raymond, membuat kami kalah," jelasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
