REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petenis putri Amerika Serikat (AS) Serena Williams sedang hamil delapan pekan saat menjuarai Australia Terbuka 2017. Meski ia baru saja gagal menambahkan deretan 23 gelar juara grand slam ternyata ia masih menjadi sosok yang diperhitungkan di Australia Terbuka 2019.
Petenis berusia 37 tahun itu istirahat setahun setelah melahirkan putri yang diberi nama Alexis Olympia pada September 2018. Ia lalu tampil lagi dan mencapai final Wimbledon dan AS Terbuka.
Di London, Serena harus mengakui keunggulan petenis Jerman Angelique Kerber. Sementara di hadapan pendukung sendiri di New York, ia dikalahkan petenis Jepang yang sedang bersinar terang, Naomi Osaka.
Kekalahan tersebut membuat Serena gagal menyamai rekor Margaret Court yang telah mengumpulkan 24 trofi juara turnamen grand slam. Namun Serena akan kembali berusaha pada turnamen Australia Terbuka yang akan berlangsung 14-27 Januari 2019.
Di saat Serena meraih kemenangan atas kakaknya sendiri Venus di final dua tahun lalu, tahun ini tantangan bagi Serena diprediksi datang dari banyak pemain lain yang tidak kalah tangguh.
Mantan petenis nomor satu dunia Chris Evert menggambarkan bahwa adalah hal yang hampir mustahil untuk memprediksi juara tunggal putri di Australia Terbuka 2019 mengingat dalam delapan tahun terakhir, sang juara berasal dari petenis berbeda. Petenis nomor satu dunia saat ini pun, Simone Halep, sedang bergelut dengan cedera punggung.