REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Gelandang Manchester United (MU) Paul Pogba mengaku nyaman dengan taktik Ole Gunnar Solskjaer. Saat ini ia lebih diposisikan untuk membantu penyerangan.
Berbeda ketika United dilatih Jose Mourinho. Sewaktu dibesut Mou, Pogba diharuskan turut membantu pertahanan.
Pogba mengakui ia tidak memiliki keahlian untuk bertahan. Sehingga, pengawa tim nasional (timnas) Prancis itu sering kesulitan mengaplikasikan rencana the Special One.
"Saat ini saya menikmati sepak bola. Hal itu sulit (ketika di latih Mou), karena taktik yang kami gunakan. Saya ingin lebih menyerang dan menekan tinggi. Bertahan bukan atribut terbaik saya," kata eks gelandang Juventus dikutip dari Sky Sports, Senin (14/1).
Kini Pogba merasa diberi kebebasan. Ia berbagi peran dengan Nemanja Matic dan Ander Herrera.
Matic dan Herrera lebih diprioritaskan untuk menyeimbangkan tim. Ini termasuk dalam peran membantu para bek alias bertahan. Ini yang membuat Pogba lebih fokus menyerang.
"Itulah yang saya lakukan sejak pelatih (Solskjaer) datang. Saya tahu saya merasa aman di belakang dan saya memiliki kebebasan (untuk mendukung penyerangan)," jelas Pogba.
Solskjaer membawa MU meraih enam kemenangan beruntun. Teranyar, skuat Iblis Nerah menundukkan Totenham Hotspur pada ajang Liga Primer Inggris di Stadion Wembley, dalam laga yang berakhir pada Senin (14/1) dini hari WIB.
Hasil ini membuat MU terus menempel Arsenal di papan klasemen. Keduanya sama-sama mengantongi 41 poin. MU yang berada di peringkat keenam hanya kalah selisih gol dari the Gunners.