Selasa 15 Jan 2019 02:45 WIB

Salam Perpisahan Atep

Atep menjadi salah satu pemain terlama yang membela Persib, yakni 10 tahun.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Israr Itah
Pemain Persib Bandung Atep
Foto: Republika/Hartifiany Praisra
Pemain Persib Bandung Atep

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persib Bandung tidak lagi menggunakan jasa Atep Rizal sebagai sayap Persib. Atep menjadi salah satu pemain terlama yang membela Persib, yakni 10 tahun.

Keputusan tersebut memang tidak disangka oleh banyak pihak. Atep mengakui keputusan tersebut memang mengejutkan dia, meskipun sebelumnya sudah dia prediksi.

Baca Juga

"Tapi mengejutkannya, di detik terakhir keputusan seperti itu. Saya juga mendapat keputusan itu pada Sabtu sekitar jam 10 pagi," terang Atep di Stadion Sidolig, Kota Bandung, Senin (14/1).

Tidak lama berselang keputusan tersebut, Atep bertemu dengan beberapa pemain Persib dalam sebuah acara pernikahan. M Natshir dan Dedi Kusnandar yang mengetahui kabar tersebut justru tidak mempercayai hal itu.

Atep masih ingat betul pertama kali pindah ke Persib. Saat itu, Atep sebetulnya masih dipertahankan di Persija. Bahkan, saat itu tidak ada jaminan kepindahannya dapat menjadi pemain inti. Berbagai momen kebersamaan dengan Persib memang tidak sedikit, tapi Atep masih bisa mengingat itu.

"Momen yang paling tidak bisa saya lupakan adalah ketika mimpi saya ketika ke Persib ingin membawa trofi dan itu berhasil, 2014. Itu momen paling pasti akan diingat abadi oleh saya," kenang pemain berusia 33 tahun tersebut.

Atep menanggap sudah menyelesaikan tugasnya di Persib. Dia mengaku sudah pasrah dengan keputusan tersebut.

"Saya tidak terlalu bersedih karena sudah memberikan yang terbaik. Walaupun sedih ada artinya, tidak terlalu penasaran, karena saya sudah memberikan sesuatu untuk Persib," katanya.

Dia berpamitan pada ofisial Persib di Stadion Sidolig yang selama ini sudah menjadi bagian keluarganya selama 10 tahun ini. Menurutnya, pertemuan yang diawali dengan baik-baik harus diakhir baik-baik juga. Atep juga merencanakan untuk bertemu langsung manajemen karena keputusan tersebut hanya melalui telepon saja.

"Jadi menurut saya tidak etis kalau hanya berbicara di telepon, saya ingin dan untuk manajemen pamit, berterima kasih," tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement