REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Mantan pelatih Juventus, AC Milan, dan AS Roma, Fabio Capello, geram dengan masih maraknya tindakan merendahkan ras lain di sepak bola Italia. Capello menyarankan kepada pemain agar langsung menghentikan pertandingan dengan duduk di lapangan sampai teriakan-teriakan rasialis berhenti.
"Para pemain duduk saja di lapangan. Tindakan pemain yang seperti itu tidak boleh dihukum. Itu perlu untuk membantu perilaku penonton supaya memahami kelakuan rasialis itu salah," kata Capello, dikutip dari Sky Sports, Selasa (15/1).
Kejadian terbaru, tindakan rasialis sepak bola Italia menimpa bek SSC Napoli Koulidou Koulibaly. Ia diteriaki dengan maksud ejekan rasis oleh penggemar Inter Milan pada laga Boxing Day Italia, akhir Desember 2018 lalu.
Sarannya ini menurut Capello harus coba diterapkan pemain Italia. Penonton yang tidak tertib menurut mantan pelatih timnas Inggris itu perlu diberi pelajaran. Capello sepakat kalau pilihan walk out karena adanya aksi rasialis tidaklah tepat karena akan merugikan lebih banyak pihak. Lebih baik, kata dia, menghentikan sejenak sampai tindakan rasialis berhenti dan pelakunya diusir keluar stadion.
"Orang-orang yang berteriak seperti binatang harus berhenti dan merasa malu dengan apa yang mereka lakukan," ujar Capello.
Capello yang lama berkecimpung di sepak bola Italia terkadang geram dengan suporter yang merasa lebih hebat saat pertandingan. Suporter yang membawa bendera kata dia terlalu didewakan oleh klub sehingga mereka berteriak dengan sesuka hati. Harusnya suporter yang merasa sudah lama lebih memahami etika saat menyaksikan pertandingan di stadion.
Dikutip dari Eye Witness News, saran Capello ini pernah diterapkan AC Milan 2013 lalu. Saat itu gelandang Milan Kevin Prince Boateng menjadi sasaran rasis di sebuah laga persahabatan. Pemain Milan keluar lapangan dulu sementara waktu sampai situasi di stadion tenang.
Dua tahun lalu, rekan senegara Boateng, Sulley Ali Muntari juga menjadi sasaran rasialis suporter Cagliari. Ketika itu, Muntari yang membela Pescara memilih keluar lapangan karena tidak terima diteriaki rasialis oleh fan tuan rumah. Muntari tidak melanjutkan pertandingan walau nyayian rasialis sudah selesai.