REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Jose Mourinho membahas perjalanannya selama melatih Manchester United (MU). Secara personal, ia merasa telah menampilkan hal terbaik, kendati pada akhirnya dipecat.
Pada pertengahan Desember tahun lalu, manajemen Iblis Merah mendepak Mourinho dari kursi kepelatihan. Kondisi demikian tercipta menyusul serangkaian hasil buruk pasukan Old Trafford.
Namun, dengan melihat secara keseluruhan, ada juga hal positif ditorehkan juru taktik asal Portugal selama memoles United. Bahkan pada musim pertama ia membawa klub tersebut menjuarai Liga Europa, Piala Liga, dan Community Shield.
Pada musim berikutnya, MU nirgelar. Kendati demikian, Mou masih bisa membawa Iblis Merah finis di kursi runner-up di bawah Manchester City.
"Jika saya memberi tahu Anda bahwa saya menganggap salah satu pekerjaan terbaik dalam karier saya adalah berada di urutan kedua dengan Manchester United di Liga Primer. Anda mengatakan 'orang ini gila', dia memenangkan 25 gelar dan dia mengatakan finis kedua adalah satu prestasi terbaiknya di sepak bola," ujar Mourinho, dikutip dari Four Four Two, Jumat (18/1).
Mourinho menegaskan, apa yang dikatakan para pengamat berbeda dengan yang terjadi di kamar ganti. Ia mengakui butuh energi lebih menangani segala hal, baik itu sisi teknis, maupun tekanan dari luar lapangan. Sehingga mampu membuat Iblis Merah nongkrong di dua besar, menurutnya, sudah luar biasa.
Kini Mourinho dikontrak BeinSport menjadi pundit. Ia akan menganalisis sejumlah pertandingan sepak bola, termasuk Liga Primer Inggris.
Selama menjadi pelatih, nyaris semua gelar telah diraih Mourinho. Paling prestisius ketika sosok yang menamai dirinya 'the Special One' itu membawa Inter Milan merengkuh treble winners pada 2010.