REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Barcelona terancam dicoret dari keikutsertaan di kancah Copa Del Rey pada musim ini. Hal ini lantaran el Barca kedapatan menurunkan pemain, yang tengah menjalani sanksi larangan bermain, di laga leg pertama babak 16 besar, kontra Levante, Kamis (10/1) waktu setempat.
Dalam laga yang berakhir untuk kekalahan Barcelona, 1-2 itu, el Barca sempat menurunkan Juan Brandariz, yang biasa disapa Chumi, sebagai bek kiri. Bek berusia 19 tahun itu merupakan salah satu penggawa yang dipromosikan dari tim Barcelona B.
Padahal, Brandariz tengah menjalani sanksi larangan bertanding kala memperkuat Barcelona B di ajang Segunda Division B. Akibatnya, seperti dilansir El Mundo, Jumat (18/1), Barcelona terancam didiskualifikasi dari gelaran Copa Del Rey pada musim ini.
Berdasarkan aturan disiplin Federasi Sepak Bola Spanyol, pemain yang tengah menjalani sanksi bermain tidak boleh memperkuat tim atau klub yang dibelanya dalam kompetisi apa pun. Sementara buat klub yang melanggar ketentuan tersebut, maka ancaman sanksinya adalah dinyatakan kalah, atau bahkan bisa dicoret dari kompetisi.
''Klub yang melanggar aturan tersebut akan dinyatakan kalah, dengan skor 3-0, kecuali bisa menang dengan jumlah lebih besar. Jika format kompetisinya berupa raihan poin, maka kasus ini akan diatur lagi, atau jika pertandingannya bersifat gugur, maka keputusan yang diambil akan cenderung menguntungkan pihak yang dirugikan,'' tulis keterangan El Mundo, seperti dikutip Football Espana, Jumat (18/1).
Jika terbukti melanggar aturan ini, maka Barcelona, yang merupakan juara bertahan di tiga edisi terakhir Copa del Rey, terpaksa harus angkat kaki dari kompetisi tersebut pada musim ini.
Kondisi serupa juga sempat menimpa Real Madrid pada gelaran Copa del Rey tiga musim lalu. Pada saat itu, Madrid dicoret dari Copa Del Rey lantaran kedapatan menurunkan Denis Cheryshev di laga kontra Cadiz.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
