REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih tim nasional (timnas) Indonesia U-22 Indra Sjafri menyesalkan mundurnya tiga negara, yakni Singapura, Brunei Darussalam, dan Laos, dari turnamen Piala AFF 2019 U-22. Laos menjadi negara ketiga yang menyatakan mundur dari turnamen per Sabtu (26/1), menyusul Singapura dan Brunei yang sudah lebih dulu menyampaikan keputusan mundur sepekan lalu.
Meski mengakui keputusan mundur itu tak mempengaruhi kondisi persiapan timnas U-22, Indra tetap menyampaikan kekecewaannya karena hal itu bakal praktis mengurangi jam terbang para pemain pilihannya nanti.
"Tidak pengaruh, paling jumlah bertanding saja jadi berkurang. Seharusnya empat kali jadi tiga kali, ruginya di situ," kata Indra selepas memimpin sesi hari pertama pekan keempat pemusatan latihan (TC) timnas U-22 di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (28/1).
Mundurnya Laos memang tidak berdampak langsung terhadap Indonesia yang sejak awal hasil pengundian berada di grup berbeda. Lain halnya dengan keputusan Singapura yang membuat Grup B yang dihuni Indonesia, kini hanya diisi tiga negara lain, yakni Myanmar, Malaysia, dan tuan rumah Kamboja.
Indonesia mengawali fase penyisihan Grup B menghadapi Myanmar pada 18 Februari, sebelum melawan Malaysia dan Kamboja tiap dua hari berselang. Sementara di Grup A kini juga hanya dihuni empat negara, menyusul keputusan mundur Brunei Darussalama dan Laos, yakni Filipina, Thailand, Timor Leste, dan Vietnam.
"Karena kami ingin ajang ini menjadi tempat memberikan pengalaman bermain pada para pemain sekaligus untuk seleksi Piala Asia juga," kata Indra. "Tentu semua tim bakal merasa rugi kalau ada yang mundur."
Sebelum dijadwalkan bertolak ke Kamboja pada 14 Februari, timnas U-22 tengah menyusun dua laga uji coba menghadapi Bhayangkara FC dan Persebaya Surabaya, pada 6 dan 9 Februari.