Rabu 30 Jan 2019 17:33 WIB

PSSI Sekolahkan Bima Sakti ke Inggris

Keberangkatan Bima demi masa depan prestasi sepak bola Indonesia.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Timnas Indonesia Bima Sakti (tengah) mengamati sesi latihan Timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (24/11/2018).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Pelatih Timnas Indonesia Bima Sakti (tengah) mengamati sesi latihan Timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (24/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memberangkatkan pelatih timnas Indonesia U-16 Bima Sakti Tukiman ke Inggris, Kamis (30/1). Federasi induk sepak bola nasional meminta pelatih 43 tahun tersebut menambah kemampuan kepelatihannya di akademi Aston Villa FC, Birmingham.

Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria menyampaikan, Bima Sakti akan berada di Inggris selama setengah musim atau enam bulan. “Keberangkatan coach (pelatih) Bima ini sebetulnya kelanjutan program elite pro-akademi yang selama ini menjadi fokus utama PSSI,” kata dia saat pelepasan di Jakarta, Rabu (30/1).

Elite pro akademi merupakan program pembinaan sepak bola usia muda yang dikampanyekan PSSI sejak 2017. Hasil pertama dari program tersebut berupa gelaran kompetisi muda U-17 yang peserta harus diikuti oleh 18 klub Liga 1 2018. Selama kompetisi muda tersebut, PSSI menggandeng dua pelatih asal Inggris, Desmond Sinclair Walker dan Dennis Frank Wise, untuk menyeleksi para pemain berbakat.

Selama seleksi tersebut, tim juga memonitor bakat-bakat pemain belia di sekolah-sekolah sepak bola (SSB). Pada 10 Januari 2019, tercatat ada 24 nama dari hasil seleksi dan pencarian bakat tersebut. Para pemain muda yang terpilih tersebut PSSI dinamakan Garuda Select. Pada 15 Januari, PSSI memberangkatkan para pemain terpilih belajar ke Negeri Tiga Singa.

Selama di Inggris, 24 pemain tersebut di bawah asuhan pelatih Walker dan Dennis sebagai manajer. Dua pelatih tersebut juga melibatkan tiga pelatih terbaik dari elite pro akademi. Yakni pelatih Bali United U-16 I Gde Mahatma Dharma, Barito Putera U-16 Ilham Romadona, dan Persija Jakarta U-16 Sofyan Hadi. Namun PSSI menyertakan Bima Sakti sebagai wakil dari timnas Indonesia U-16.

“Tentu program ini juga mengharuskan PSSI untuk menyertakan kebutuhan timnas. Dan coach Bima yang kami pilih sebagai pelatih Garuda U-16, dan pelatih masa depan Indonesia,” ujar Ratu.

Di Inggris, kata Ratu, selain menimba ilmu kepelatihan, Bima sekaligus menjadi asisten pelatih bagi Walker di tim Garuda Select. Ia juga menjadi kordinator pelatih bagi tiga juru taktik elite pro akademi sebelumnya.

Program Garuda Select sebetulnya fondasi pertama PSSI dalam membangun skuat timnas Indonesia dari level usia muda. Program tersebut akan berjalan selama 10 tahun. 

Di kloter pertama Garuda Select ini, PSSI memproyeksikan para pemain dan pelatih terpilih tersebut menjadi modal bagi sepak bola Indonesia mencapai level Olimpiade 2024 di Paris, Prancis.

Bima Sakti kepada wartawan menyampaikan, keberangkatannya ke Inggris akan menjadi kesempatan besar baginya untuk menambah ketajaman dan membangun kurikulum kepelatihan di Tanah Air. Tentu saja tujuan utama dari keberangkatannya demi masa depan prestasi sepak bola Indonesia. “Ini menjadi hal yang baik bagi kita. Dan menjadi kesempatan yang besar bagi saya untuk ikut mengembangkan potensi-potensi sepak bola Indonesia,” kata dia.

Namun Bima mengatakan, selama di Inggris, bukan berarti akan menjadikan gaya sepak bola Indonesia seperti skuat timnas Inggris. Karena, menurut dia, saat ia menjadi asisten pelatih timnas Indonesia, Luis Milla Aspas dari Spanyol, gaya bermain Garuda juga tak harus tiki-taka. “Kita punya filanesia (filosofi sepak bola Indonesia). Dan saya mengadopsi pola-pola yang baik selama di Inggris, atau pun dari Luis Milla selama ini untuk bisa diterapkan dalam permainan Indonesia,” jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement