REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI belum memastikan akan menggelar kejuaraan pramusim Piala Preisden 2019. Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria mengatakan, federasi induk sepak bola nasional masih harus merampungkan Piala Indonesia 2018/2019 yang saat ini baru masuk babak 32 besar.
“Untuk Piala Presiden saya belum bisa jawab. Mungkin setelah Piala Indonesia baru kita bicarakan lagi,” kata Ratu, Rabu (30/1).
Namun Ratu mengatakan, perlu pemahaman baku yang mengharuskan semua gelaran sepak bola resmi di Indonesia, mengacu pada regulasi kompetisi buatan federasi. “Dalam hal ini PSSI,” ujar dia.
Ratu mengatakan, PSSI saban tahun mengevaluasi dan merevisi regulasi kompetisi sepak bola dari musim yang sudah lewat. Proses tersebut diperlukan sebagai acuan dalam membuat regulasi yang baru untuk musim kompetisi yang akan datang. Evaluasi Kode Disiplin Liga 2018 menjadi dasar pembuatan dan penerapan regulasi pertandingan untuk musim Liga 2019.
Pada Maret mendatang, PSSI baru akan menyusun draf aturan main kompetisi untuk musim Liga 2019 yang rencananya akan kick off pada awal Mei. Terkait Piala Presiden, PSSI menginginkan, kejuaraan tersebut, pun menjadi gelaran resmi yang mengacu pada aturan main federasi. “Jadi setiap inisiatif dari pihak mana pun yang ingin menyelenggarakan pertandingan, kejuaraan, turnamen resmi, harus tunduk kepada regulasi yang ada (dari PSSI),” kata Ratu.
Alasannya, menurut Ratu, seperti di Piala Presiden, partisipasinya melibatkan para kesebelasan anggota federasi dan peserta kompetisi resmi buatan PSSI. Baik tim peserta dari Liga 1, pun dari kompetisi kasta kedua Liga 2. Regulasi tersebut, lanjut dia, sebagai tanggung jawab federasi sebagai pelindung kesebelasan peserta dan juga proteksi terhadap para pemain yang terlibat di dalam gelaran.
Piala Presiden pertama kali digelar saat Liga Indonesia vakum akibat pembekuan PSSI pada 2015. Mengisi kekosongan kompetisi, konsorsium Mahaka Sport and Entertainment menggelar Piala Presiden 2015/2016 yang diikuti sebanyak 16 tim kasta utama nasional. Di musim pertama, Persib Bandung sebagai juara. Gelaran tersebut berlanjut di musim 2017. Namun di musim kedua, tak lagi melibatkan Mahaka.
Ketika itu, normalisasi kepengurusan PSSI sudah kembali dapat menggelar kompetisi kasta utama, Liga 1 2017. Jadilah Piala Presiden 2017, sebagai turnamen pramusim Liga 1 2017. Di musim kedua, Arema FC berhasil menjadi juara Piala Presiden, sedangkan Bhayangkara FC menutup kompetisi kasta utama Liga 1 2017 sebagai tim juara. Di musim ketiga, Piala Presiden 2018 mengantarkan Persija Jakarta sebagai juara. Macan Kemayoran pun menjadi kampiun Liga 1 2018.
Lantaran sudah menjadi tradisi dalam tiga musim berturut, Piala Presiden 2019 kembali mencuat. Namun gelaran tersebut sejatinya memang bukan buatan resmi dan tak masuk dalam kalender kompetisi PSSI. Di awal Januari 2019, PSSI, dan operator kompetisi resmi, PT Liga Indonesia Baru (LIB), sudah pernah memastikan tak ada gelaran Piala Presiden. Karena, gelaran resmi seperti Piala Indonesia belum juga rampung.
Molornya gelaran Piala Indonesia, menjadi salah satu dampak kepastian tertundanya Liga 1 2019. Piala Indonesia yang baru memasuki babak 32 besar, memberikan estimasi finis pada Maret, atau selambatnya pertengahan April. Kick-off perdana Liga 1 musim ini pun sengaja dimolorkan sampai Mei mendatang mengingat pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 yang jatuh pada 17 April.