Jumat 01 Feb 2019 20:32 WIB

Tak Bisa Pakai GBLA, Panpel Persib Siapkan Rencana Tambahan

Persib tidak bisa memaksakan untuk menggunakan stadion tersebut.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Endro Yuwanto
uasana di dalam Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung/ilustrasi.
Foto: Foto: REPUBLIKA/Febrian Fachri
uasana di dalam Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persib Bandung tidak mendapatkan izin untuk menggunakan Gelora Bandung Lautan Api (GLBA) Kota Bandung dalam leg kedua babak 32 besar Piala Indonesia melawan Persiwa Wamena, Senin (4/1). Rekontruksi bangunan GBLA yang mengalami penurunan membuat Persib harus menyiapkan rencana tambahan.

Panpel Persib Budi Bram Rachman berharap pertandingan bisa digelar tepat waktu dan tempat yang sesuai seperti rencana awal. Namun ia menyadari Persib tidak bisa memaksakan untuk menggunakan stadion tersebut.

"Kami tidak bisa memaksakan kondisi di lapangan, secara teknis bukan wewenang kami juga untuk menjelaskannya. Tapiintinya kami akan coba berkonsultasi dulu dengan manajemen hasil pertemuan hari ini seperti apa," kata Bram di Polrestabes Bandung, Jalan Jawa, Jumat (1/2).

Bram mengakui akan segera memberikan surat pada PSSI untuk memutuskan rencana selanjutnya. Karena pihak penyelenggara Piala Indonesia dipegang langsung oleh PSSI. "Betul tadi sudah dipaparkan tidak ingin ada kejadian yang tidak diharapkan. Nah tapi mudah-mudahan yang terbaiklah dari PSSI seperti apa bisa mengajukan waktu yang lebih longgar lagi," terangnya.

Di sisi lain, dengan ditolaknya GBLA, Persib harus segera meminta rekomendasi untuk menggunakan Stadion Si Jalak Harupat. Karena semua surat harus sudah diterima sebelum pertandingan dimulai. "Nah soal itu (perizinan Si Jalak Harupat) akan kami coba karena masih ada waktu. Mudah mudahan PSSI juga memaklumi dengan situasi ini," katanya.

Bram berharap tidak ada perubahan jadwal. "Mengingat leg kedua harus segera dilaksanakan agar tidak mengganggu jadwal kompetisi."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement