Ahad 03 Feb 2019 06:51 WIB

Ketika Persib Masih tak Dibolehkan 'Pulang'

Sudah terlalu lama Persib tak pernah lagi bermain di rumah sendiri.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Tim Persib Bandung melakukan doa bersama sebelum bertanding melawan Sriwijaya FC dalam laga lanjutan Liga 1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung Jawa Barat, Sabtu (4/8).
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Tim Persib Bandung melakukan doa bersama sebelum bertanding melawan Sriwijaya FC dalam laga lanjutan Liga 1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung Jawa Barat, Sabtu (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Persib Bandung tidak mendapatkan izin keamanan dari kepolisian untuk menggelar laga kontra Persiwa Wamena. Laga babak 32 besar Piala Indonesia itu seharusnya diselenggarakan di Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Senin (4/2).

Atas tidak adanya izin tersebut, Persib memutuskan untuk menunda pertandingan melawan Persiwa. Hal ini karena Persib tidak bisa memaksakan diri untuk bermain di GBLA sesuai jadwal. Ini menjadi pukulan bagi Persib dan khususnya para pecinta Maung Bandung, Bobotoh.

Sudah terlalu lama Persib tak pernah lagi bermain di rumah sendiri. Pascakejadian mengerikan bulan September 2018 silam, Sang Pangeran Biru terus terusir dari GBLA.

Kini Persib tengah menanti keputusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) selaku operator Piala Indonesia. General Coordinator Panitia Pelaksana (Panpel) Persib, Budhi Bram Rachman menyebut akan tetap mengusahakan yang terbaik bagi pertandingan.

"Sebenarnya kami tetap berharap bisa digelar tepat waktu dan tempat juga sesuai dengan yang diajukan tapi kami juga tidak bisa memaksakan kondisi di lapangan," kata Bram di Bandung, kemarin.

Dia menyebut, panpel masih membutuhkan waktu untuk menyiapkan pertandingan jika izin tidak turun. Sehingga laga terpaksa ditunda.

"Jadi nanti suratnya akan kita kirimkan kepada PSSI setelah berkordinasi dengan manajemen," jelasnya.

Di sisi lain, dengan ditolaknya GBLA, Persib harus segera meminta rekomendasi untuk menggunakan Stadion Si Jalak Harupat. Karena semua surat harus sudah diterima sebelum pertandingan dimulai. "Nah soal itu (perizinan Si Jalak Harupat) akan kami coba karena masih ada waktu. Mudah mudahan PSSI juga memaklumi dengan situasi ini," kata dia.

Atas batalnya laga awal pekan nanti, Persiwa harus menunda keberangkatannya menuju Bandung. Penjaga gawang Persiwa, Endang Subrata menyebut Persiwa seharusnya berangkat kemarin. Namun karena adanya kabar ditunda, Persiwa urung berangkat ke Bandung.

"Dari manajer tetap mau berangkat karena sesuai dengan jadwal begitu, nunggu konfirmasi PSSI, kalau dari pukul lima (sore) ini tidak dapat surat kita tunggu konfirmasi PSSI, baru deh berangkat besok paginya," kata Endang saat dihubungi Republika.

Dia menyebut, Persiwa siap bermain di mana saja melawan Persib. Apalagi, kedua tim sama-sama memiliki kesempatan untuk lolos ke babak berikutnya atas hasil imbang di leg pertama.

"Saya harus tampil maksimal yang terpenting bisa menjalakan pertandingan ini biar bisa lolos (babak 16 besar)," tegas mantan atlet PON Jawa Barat ini.

Nama Endang mencuat atas penampilan apiknya di leg pertama pada pekan lalu. Sebagai benteng pertahanan terakhir, Endang mampu menjaga gawang dari serangan bertubi-tubi Persib. Bahkan, Endang dinobatkan menjadi man of the match untuk pertandingan tersebut.

"Modal utama saat mau tanding h-2 kita konsen fokus dan berdoa gitu aja. Persib main bagus, mungkin banyak tercipta gol tapi saat itu 45x2 saya konsentrasi full," tegasnya.

Dia menyebut Persib tidak akan jadi lawan yang mudah. Apalagi, kasta kedua tim memang berbeda. Dia berharap, di pertandingan berikutnya dapat menampilkan yang terbaik. Meskipun kali ini harus bertanding di kandang Persib.

"Pastinya Persib karena main di kandang jadi lebih nyerang di setiap latihan kerja keras aja. Kita sih setiap persiapan individu juga, yang penting kerja keras aja di lapangan, konsentrasi dan berdoa, sisanya serahkan sama Allah hasilnya," ujar dia.

Pentolan Viking Persib Club, Dadan Gareng kecewa atas keputusan tersebut. Ini karena sudah sejak lama pendukung Persib, Bobotoh menantikan laga kandang Persib di Bandung.

"Pasti Bobotoh sangat kecewa. Soalnya sudah pada kangen Persib dan ini lagi ditentukan bagian home-nya," kata Dadan.

Dede mengatakan, tidak dapat dimungkiri, banyak Bobotoh yang sengaja meluangkan waktunya untuk laga Persib vs Persiwa. Tidak sedikit juga Bobotoh di luar Kota Bandung yang sudah menyiapkan perjalanan tur.

"Tentu sangat kecewa tapi secara situasional ini juga membahayakan buat Bobotoh ya apa boleh buat. Kita mengikuti aturan daripada nanti ada yang celaka gimana-gimananya," tegas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement