Kamis 07 Feb 2019 22:38 WIB

Benatia Berambisi Beri Al Duhail Trofi Liga Champions Asia

Al Duhail juga mengikat pelatih top Rui Faria.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Israr Itah
Medhi Benatia
Foto: EPA/ALESSANDRO DI MARCO
Medhi Benatia

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Bek tengah Medhi Benatia memiliki ambisi besar saat memilih memperkuat Al Duhail di Qatar. Ia menargetkan juara Liga Champions Asia. Ia meyakini dapat merealisasikan tujuannya tersebut sebab Al Duhail juga mengikat sosok ternama Rui Faria. Ia lebih dikenal sebagai asisten Jose Mourinho.

"Tujuan pertama saya adalah penobatan dengan gelar Asia bersama klub, dan ambisi klub yang menuntun kami dengan kehadiran para pemain tim saat ini. Saya pikir semua faktor itu dapat membuat tim sukses di Liga Champions AFC," kata dia, dikutip dari laman resmi klub, Kamis (7/2).

Baca Juga

Benatia menghadirkan kejutan kepada fan Juventus saat memilih Al Duhail. Sebab, sejumlah tim Eropa dilaporkan masih menginginkan jasanya. Salah satunya Manchester United. Tapi Benatia mantap ke Qatar demi memberikan anaknya lingkungan yang lebih Islami.

"Saya berterima kasih kepada Khalifa Khamis yang memfasilitasi kehadiran saya di Doha, karena ini yang terbaik bagi saya dan keluarga. Saya pun ingin mencapai banyak tujuan dengan klub Al Duhail," tegas pesepak bola 31 tahun.

Kiprah mengkilapnya bersama kesebelasan top Eropa Juventus, Bayern Muenchen, dan AS Roma telah membawa Benatia sebagai salah satu bek terbaik di dunia. Saat memperkuat Die Roten ia sukses mempersembahkan dua trofi Bundesliga, hal yang juga sama didapatnya ketika berseragam Juventus.

Sejatinya keinginan Benatia untuk hengkang dari Juventus memang santer terdengar sejak musim panas 2018 silam. Pihak klub pun tak bisa membendung niatnya dan merelakan pesepak bola asal Maroko meninggalkan Turin pada jendela transfer musim dingin, Januari lalu.

Tak ayal sentimen negatif dari para pecinta sepak bola Maroko melayang ke tubuh Benatia yang lebih memilih Qatar ketimbang bertahan di Eropa. Bahkan, sang pemain dirumorkan bisa didepak dari timnas. Ia menanggapinya santai.

"Saya menemukan banyak kritikus setelah pindah ke Doha, tetapi saya ingin semua orang menghargai keputusan saya. Saya pun siap menghormati keputusan untuk tidak bermain lagi bersama timnas," tegas dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement