REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pebulu tangkis Indonesia kembali membuat lagu Indonesia bergema di luar negeri. Kali ini, lagu kebangsaan kita diperdengarkan sebanyak dua kali di Iran.
Ini berkat perjuangan dari ganda putri Nita Violina Marwah/Putri Syaikah dan ganda putra Adnan Maulana/Ghifari Anandaffa Prihardika dalam final the 28th Iran Fajr Badminton International Challenge 2019 di Kompleks Olah Raga Enghelab, Kota Karaj, Iran (7/2) kemarin membuat lagu kebangsaan kita bergema dua kali.
Dalam partai ganda putri, Nita Violina Marwah dan Putri Syaikah sukses menundukkan unggulan pertama asal Turki, Bengisu Ercetin/Nazlıcan Inci, lewat laga dua gim langsung 21-17 dan 21-18.
“Alhamdulillah senang dengan hasil ini. Kami juga sudah bertemu untuk yang kedua kalinya. Jadi sudah sama-sama tahu kelebihan dan kekurangan lawan. Tadi gim pertama kami sempat kebingungan, soalnya permainan mereka ada sedikit berubah dibanding Turki kemarin. Mereka main lebih cepat. Gim kedua kami juga sempat ketinggalan tiga poin, tapi kami bisa mengatasinya,” kata Nita dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (8/2).
Pada final ganda putra mempertandingkan sesama ganda putra Indonesia, yakni pasangan Adnan Maulana dan Ghifari Anandaffa Prihardika menghadapi Pramudya Kusumawardana dan Yeremia Erich Yoche Yacob. Pasangan Adnan Maulana/Ghifari Anandaffa Prihardika unggul straight game 21-18, 21-13, dalam tempo 30 menit.
Dengan demikian Indonesia berhasil menggondol dua medali emas, masing-masing di ganda putri dan putra, dua medali perak masing-masing di tunggal putri dan ganda putra, serta satumedali perunggu di ganda putea pasangan Leo Rolly Carnando dan Daniel Marthin.
Sebenarnya lagu Indonesia Raya bepotensi diperdengarkan sebanyak tiga kali kepada penonton yang memadati Kompleks Olahraga Enghelab ini. Namun, Choirunnisa yang turun di partai puncak tunggal putri harus menyerah 16-21 dan 13-21 dari pemain unggulan dan juara bertahan asal Thailand, Supanida Katethong.
Duta Besar RI untuk Iran, Octavino Alimudin, bersama keluarga besar KBRI Teheran dan sejumlah masyarakat dan diaspora Indonesia di Iran, turut hadir menyaksikan pertandingan. Mereka memberikan semangat kepada kontingen Indonesia yang terdiri dari 22 pebulutangkis dan 3 ofisial.
“Para pemain muda Pelatnas yang dikirim PBSI ke turnamen ini, memperlihatkan bahwa generasi muda bulutangkis Indonesia memang pantas membela Indonesia. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kami senantiasa memberikan dukungan penuh kepada para atlet sebagai salah satu bentuk apresiasi kepada mereka yang telah berlaga mengharumkan nama bangsa.” ujar Duta Besar Alimudin.
Kompetisi Iran Fajr International Badminton Challenge ke-28 diikuti oleh 29 negara termasuk Indonesia. Kompetisi tahunan yang dilaksanakan sejak tahun 1991 tersebut merupakan kegiatan rutin dalam rangka memperingati Hari Kemenangan Revolusi Islam ke-40 Iran.
Antusiasme publik Iran yang memenuhi dan mendukung pebulutangkis Indonesia di laga final membuktikan perhatian khusus publik Iran terhadap pebulu tangkis Indonesia. Pada 2015, Indonesia dan Iran telah menyepakati MoU kerja sama Kepemudaan dan Olahraga, dimana Pemerintah Iran juga menyampaikan permintaan dukungan Indonesia dalam pengembangan olah raga bulu tangkis di Iran.
Para pelatih bulu tangkis Indonesia telah dikirim ke Iran dan para pebulutangkis Iran telah melakukan pelatihan bersama di Indonesia, hal ini sebagai salah satu bentuk implementasi dari kerjasama kedua negara.
Cabang bulu tangkis bagi Indonesia bukan sekedar menghasilkan pemain kelas dunia, yang mengharumkan nama bangsa dengan prestasinya. Namun untuk tenaga pelatih, sudah terbukti sejumlah pelatih asal Indonesia mampu mengembangkan prestasi bulu tangkis di beberapa negara. Salut untuk para pahlawan olahraga yang sudah mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.