Senin 11 Feb 2019 09:16 WIB

Hamsik, Sang Kapten yang Ingin Pergi Begitu Saja

Si mohawk penuh tato meninggalkan status pemain paling dicintai di Napoli.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Marek Hamsik
Foto: EPA-EFE/CIRO FUSCO
Marek Hamsik

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Reja Irfa Widodo

Kegembiraan dan pesta besar-besaran pecah di Kota Naples pada pengujung musim 2006/2007. Keberhasilan Napoli finis di peringkat kedua klasemen akhir Seri B dan memastikan promosi ke Seri A menjadi pangkal kegembiraan publik Naples pada saat itu. Kota pesisir selatan Italia itu akhirnya kembali memiliki perwakilan di kancah kompetisi sepak bola tertinggi Negeri Piza setelah absen selama enam tahun.

Sebagai tim promosi di Liga Italia musim 2007/2008, target I Partenopei adalah terus bertahan di Seri A. Berbagai langkah akhirnya diambil manajemen Napoli, termasuk mendatangkan sejumlah penggawa anyar. Salah satunya gelandang berusia 20 tahun dari Brescia dengan nilai transfer 5,5 juta euro.

Pada kemudian hari, gelandang muda ini mampu mencatatkan namanya di deretan legenda-legenda klub yang pernah membela klub asal Naples. Itu termasuk bersanding dengan nama besar Diego Armando Maradona yang sudah dianggap dewa oleh publik Naples lantaran berhasil mengantarkan Napoli merengkuh scudetto pada 1990 dan meruntuhkan dominasi klub-klub asal Italia Utara.

Dia adalah Marek Hamsik, gelandang asal Slovakia yang telah merasakan kerasnya sepak bola Italia sejak usia 17 tahun. Musim 2007/2008 menjadi kali perdana Hamsik bersama Napoli, dan di akhir musim Hamsik berhasil membawa i Partenopei finis di peringkat kedelapan. Ini menjadi awal cerita indah gelandang timnas Slovakia itu bersama Napoli, yang terentang hingga pertengahan musim ini.

Selama 12 tahun terakhir, pemain boleh datang dan pergi di Stadion San Paolo, begitu juga dengan deretan pelatih, yang silih-berganti menukangi Napoli, tapi nama Hamsik tetap berada dalam susunan pemain I Partenopei. Ban kapten Napoli akhirnya disandang Hamsik pada musim ketujuhnya di I Partenopei.

 

photo
Hamsik yang eksentrik dikenal sebagai ikon sepak bola Naples.

Selama 12 tahun terakhir, Hamsik pun mampu menorehkan berbagai rekor klub. Hamsik merupakan top skorer Napoli dengan koleksi 121 gol, melewati catatan gol Maradona (115 gol). Tidak hanya itu, Hamsik juga tercatat sebagai pemain dengan jumlah caps terbanyak untuk Napoli di semua kompetisi dengan catatan 520 penampilan.

Terakhir, Hamsik merupakan pencetak assist terbanyak Napoli dengan torehan 111 umpan berujung gol. Semua torehan rekor ini pun dapat dimaknai sebagai pembuktian peran penting Hamsik di lini tengah Napoli. Siapapun pelatih yang membesut Napoli, atau pemain yang datang, Hamsik hampir selalu menjadi pilihan utama di lini tengah Napoli dalam 12 musim terakhir.

Dengan loyalitas dan kontribusi yang ditunjukkan Hamsik, tidak berlebihan jika Hamsik disebut sebagai simbol Napoli dalam 12 tahun terakhir. Dari segi torehan trofi, Hamsik memang tidak pernah mampu membawa Napoli meraih titel Seri A ataupun kompetisi Eropa. Kapten timnas Slovakia di Piala Dunia 2010 itu hanya mampu mempersembahkan dua titel Coppa Italia dan sebiji gelar Super Italiana.

Kendati begitu, kisah indah antara Hamsik dan Napoli itu agaknya bakal berakhir pada pertengahan musim ini. Tawaran berlaga di Liga Super Cina bersama Dalian Yifang sepertinya tidak mau dilewatkan gelandang berusia 31 tahun tersebut. Pada laga Napoli melawan Fiorentina kemarin, nama Hamsik sudah menghilang dari skuat Napoli.

"Dia telah menunjukkan kedewasaan dan profesionalismenya selama membela Napoli. Dia tidak pernah meninggalkan klub ini meski dalam kondisi sesulit apa pun. Namun, dia datang ke saya, dan berkata, 'Saya ingin pergi ke Cina'. Saya tidak bisa mencegahnya, tapi jika dia ingin kembali, Napoli akan selalu menjadi rumahnya,'' kata Presiden Napoli Aurelio De Laurentiis, seperti dikutip Football Italia, beberapa waktu lalu.

Hamsik memang sudah tidak berada dalam skuat Napoli. Bahkan, Hamsik sudah tidak hadir dalam sesi latihan rutin Napoli, Kamis (7/2) waktu setempat. Sayangnya, proses kepindahan Hamsik ini tidak semulus yang dibayangkan. Napoli sempat menunda proses kepindahan tersebut lantaran Dalian Yifang merevisi tawaran mereka. Pada awalnya, pembayaran nilai transfer Hamsik, yang mencapai 20 juta euro, akan dibayarkan sekaligus. Namun, Dalian meminta keringanan dengan melakukan cicilan selama tiga kali.

photo
Pemain hebat datang dan pergi, Hamsik tetap setia di Napoli. Hamsik merayakan gol bersama dua bintang Napoli di masa lalu, Edinson Cavani dan Goran Pandev.

Selain itu, Dalian juga berharap, bisa merubah kepindahan permanen itu menjadi hanya pinjaman. Semua ini jelas membuat Napoli tidak mau melanjutkan negosiasi tersebut. Kendati begitu, menurut pengacara Hamsik, negosiasi antara Napoli dan Dalian akan terus berlanjut dan dalam dua hari mendatang, Hamsik akan segera menjalani tes medis di Madrid dan akhirnya terbang ke Cina.

Selain itu, muncul kabar kurang sedap terkait motif kepindahan Hamsik ke Cina. Hamsik disebut-sebut lebih memilih kucuran dana berlimpah ketimbang bertahan dan terus berusaha mempersembahkan gelar bergengsi buat i Partenopei. Di Napoli, Hamsik memang masih melakoni sisa kontra hingga 2020 mendatang, dengan bayaran sekitar 3,3 juta euro per tahun. Sementara di Daifan, Hamsik dikabarkan telah menandatangani kontrak selama tiga tahun dengan bayaran mencapai sembilan juta euro per tahun, atau tiga kali lebih besar dari yang diterimanya di Napoli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement