REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Direktur Juventus Fabio Paratici mengatakan klubnya memang pernah merencanakan pembajakan terhadap kapten Inter Milan Mauro Icardi. Rencana itu dipikirkan La Vecchia Signora sebelum berhasil mendapatkan Cristiano Ronaldo dari Real Madrid.
Paratici membeberkan pertemuan dengan para petinggi Bianconeri yang lain pada Juni tahun lalu, yakni ketika jendela transfer musim panas 2018 sudah terbuka.
Para stakeholder Juventus mengevaluasi kegagalan tim yang bermarkas di Stadion Allianz itu di pentas Liga Champions. Juventus tidak lagi merasa cukup dengan meraih gelar scudetto Serie A Italia saja setiap tahun sejak 2012 lalu. Juve sangat mendambakan gelar Liga Champions yang sudah 23 tahun tidak pernah didapatkan.
"Saat itu saya bertemu dengan Andrea Agnelli dan Pavel Nedved. Kami harus memberikan kejutan. Caranya membeli Icardi atau kami bisa merekrut Cristiano Ronaldo," kata Paratici dikutip dari Gazzetta Dello Sport, Rabu (13/2).
Pada akhirnya, Juventus berhasil mendapatkan monster kotak penalti Madrid, Ronaldo seharga 100 juta euro. Harga yang berbeda tipis dengan Icardi yang juga berbanderol di atas 100 juta euro.
Icardi dinilai layak berbaju Juventus karena konsisten menjadi pemain tersubur Inter sejak didatangkan dari Sampdoria 2013 lalu. Sampai sekarang, pemain asal Argentina itu sudah mencetak 109 gol di Serie A sejak berbaju I Nerazzurri.
Kans Juventus mendapatkan Icardi sampai saat ini belum tertutup. Si Nyonya Tua bisa saja menduetkan Icardi dengan CR7 andai mau menebus 110 juta euro kepada Inter.
Icardi sampai sekarang belum menyetujui perpanjangan kontrak bersama Inter karena sedang menuntut kenaikan gaji. Kontrak Icardi berlaku di Intet sampai Juni 2021. Icardi baru akan menambah durasi kontraknya di Giuseppe Meazza andai Inter mau memberinya gaji tidak kurang dari 8 juta euro per tahun.