Kamis 14 Feb 2019 19:44 WIB

Kemenpora: Lahan Rumah Disiapkan Pemprov Asal Atlet

Bonus rumah atlet itu ternyata hanya rumah dalam bentuk fisik saja, tanpa tanah.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta.
Foto: Dok Kemenpora
Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lahan untuk pembangunan rumah bagi atlet maupun para atlet peraih medali emas di Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018 akan disiapkan oleh pemerintah. Menpora Imam Nahrawi kepada sejumlah awak media, Kamis (14/2), menyatakan, lahan untuk pembangunan bonus rumah mungkin akan disiapkan oleh pemerintah daerah asal atlet. 

Deputi III Kemenpora Raden Isnanta menjelaskan, bonus rumah atlet itu ternyata hanya rumah dalam bentuk fisik saja, tanpa tanah. Tanah harus disediakan oleh pemerintah, karena Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) tidak bisa membangun rumah tersebut dengan lahan pribadi, jadi harus dari aset pemerintah juga. Setelah selesai dibangun, rumah tersebut nanti akan ditempati atlet yang bersangkutan.

"PUPR juga tidak bisa menyediakan (lahan), jadi kami sedang berkomunikasi dengan pemerintah daerah masing-masing, jadi daerahnya itu menyediakan tanahnya. Dulu kami berpikir hadiah rumah ada tanahnya, tapi saat ide tanah dari pribadi, secara aturan ditolak oleh PUPR, karena membangun aset atau rumah tidak bisa dengan tanah pribadi," jelasnya.

Isnanta menambahkan, tanah itu akan disurvei dan dilaporkan, karena tugas Kemenpora hanya melaporkan. Ia memberikan contoh pemerintah Luwung Sewu menyediakan tanah buat Eko Yuli Irawan, ukurannya harus 90 meter persegi karena tipe yg akan diberikan itu 36. Kemudian tanah itu semua dokumen kepemilikannya akan dikaji secara cepat oleh PUPR, termasuk syarat2 sahnya.

"Kemudian untuk pembangunan pasti PUPR akan dilaksanakan tahun ini. Lalu akan dikomunikasikan dengan pemprov. Kami harus sowan ke daerah," lanjutnya.

Ia mengatakan, PUPR nanti yang akan mengurus semua proses administrasi untuk persyaratan tanahnya. Ia berharap jangan ada masalah lagi tentang ini sampai proses serah terima kepemilikan berlangsung.

"Itulah tugas kami, karena kami hanya memfasilitasi. Tahun ini sudah disiapkan hanya untuk peraih emas, sementara perak dan perunggu belum," ujarnya.

Dirjen Penyediaan Perumahan Kementrian PUPR Khalawi kepada Republika.co.id menyatakan, pihaknya sudah menyiapkan anggaran untuk membangun rumah tersebut.

"Pada 4 Februari 2019 telah dilakukan rapat koordinasi dengan Kemenpora dengan salah satu risalah rapat masalah lahan akan dikoordinasikan oleh Kemenpora dengan pemda terkait untuk menyiapkanya. Seperti bantuan rumah pada pelari M Zohri di NTB yang sudah dibangun dan siap diserahkan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement