REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Pelatih tim nasional (timnas) Indonesia U-22, Indra Sjafri menegaskan, ajang Piala AFF U-22 di Kamboja merupakan sarana yang paling tepat untuk menggembleng kesiapan anak asuhnya. Setelah Piala AFF U-22, timnas U-22 akan menghadapi dua turnamen penting.
"Saya percaya ini adalah panggung terbaik bagi kami untuk menyiapkan skuat sebagai kualifikasi Piala Asia U-23 dan SEA Games 2019," kata Indra dalam konferensi pers bersama seluruh pelatih peserta Piala AFF U-22 di Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (16/2).
Indonesia bakal menjalani fase kualifikasi Piala Asia U-23 2020 di Vietnam pada 22-26 Maret 2019. Tim asuhan Indra tergabung dalam Grup K bersama Thailand, Brunei Darussalam, dan tuan rumah Vietnam untuk memperebutkan tiket ke putaran final Piala Asia 2020 di Thailand.
Sementara di SEA Games 2019 yang akan berlangsung di Manila, Filipina, Indra dibebani target maksimal meraih medali emas. Prestasi ini terakhir kali dicapai Indonesia pada 1991 silam.
Sebelum menghadapi kedua turnamen tersebut, Indra terlebih dulu mendampingi skuat Garuda Muda bersaing dalam Piala AFF U-22 di Kamboja pada 17-26 Februari. Berada di Grup B, Indonesia bergabung dengan Malaysia, Myanmar, dan tuan rumah Kamboja.
Indonesia bakal melakoni laga pertama menghadapi Myanmar pada Senin (18/2) di Stadion Nasional, Phnom Penh. Indonesia dihadapkan pada rintangan absennya sejumlah pemain andalan, seperti Egy Maulana Vikri (Lechia Gdansk, Polandia), Ezra Walian (RKC Waalwijk, Belanda), dan Saddil Ramdhani (Pahang FA, Malaysia), karena ketiganya tak diizinkan meninggalkan klub masing-masing lantaran Piala AFF U-22 tak tercantum sebagai turnamen kalender FIFA.
"Kami membawa pemain-pemain terbaik yang paling mungkin dibawa. Sebagaimana dikatakan banyak pihak sebelumnya, semua tim telah mengalami perkembangan pesat," ujar Indra.