REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asisten pelatih tim PSIS Semarang Dwi Setiawan mengungkapkan, hasil imbang dengan skor 1-1 kontra Bhayangkara FC Selasa (19/2), sudah sesuai target. Sebab, PSIS berstatus tim tamu pada duel leg pertama babak 16 besar Piala Indonesia 2018-2019 di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta.
"Ini sesuai target kami. Saya sangat mengapresiasi tim yang tampil bagus walau kami menurunkan banyak pemain muda," ujar Dwi usai pertandingan.
Menurut Dwi, para pemain PSIS sudah menampilkan strategi sesuai yang direncanakan meski turun tanpa pemain asing. Pelatih Jafri Sastra pun tidak mendampingi skuat dari pinggir lapangan.
Meski bertanding di kandang lawan, PSIS tampil solid. Mereka bertahan dengan rapat sepanjang pertandingan dan meluncurkan serangan balik cepat ketika mendapatkan celah.
"Kami bertahan dengan baik dan membuat gol melalui serangan balik," kata Dwi.
Bek PSIS Ganjar Mukti Muhardiyana juga bersyukur timnya meraih hasil imbang dalam pertandingan tersebut.
Ganjar yang mengaku memiliki motivas khusus ketika menghadapi Buayangkara menilai dia dan rekan-rekannya sudah menunjukkan upaya keras selama dua babak.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman," tutur dia.
Hasil imbang di kandang Bhayangkara sejatinya tidak mempermudah langkah PSIS ke delapan besar.
Sebab, untuk lolos ke perempat final, tim berjuluk Laskar Mahesa Jenar harus menahan imbang Bhayangkara dengan skor 0-0 atau menaklukkan skuat The Guardian di leg kedua yang berlangsung di kandang mereka Stadion Moch. Soebroto, Magelang, Ahad (24/2).
PSIS unggul 1-0 sejak menit ke-47 melalui gol Bayu Nugroho yang berawal dari serangan balik. Bhayangkara menyamakan kedudukan menjadi 1-1 via tendangan bebas yang dieksekusi sempurna oleh bek baru mereka Anderson Salles pada menit ke-90+6.