Kamis 21 Feb 2019 20:07 WIB

Ketua Asprov Jabar: PSSI Butuh Ketua Umum Bersih

Tommy tidak bisa menyebutkan siapa sosok yang tepat untuk PSSI.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Endro Yuwanto
Direktur PT Liga Indonesia Baru Risha Adi Widjaya (kiri) dan Ketua Umum Asprov PSSI Jabar Tommy Apriantono (tengah) di Lo. Ka. Si Jalan Ir H Juanda, Kota Bandung, Selasa (18/12)
Foto: Republika/Hartifiany Praisra
Direktur PT Liga Indonesia Baru Risha Adi Widjaya (kiri) dan Ketua Umum Asprov PSSI Jabar Tommy Apriantono (tengah) di Lo. Ka. Si Jalan Ir H Juanda, Kota Bandung, Selasa (18/12)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan segera melaksanakan Kongres Luar Biasa (KLB). Dalam KLB ini akan ditentukan kepengurusan PSSI baru, termasuk pemilihan pemimpin baru.

Ketua Asprov PSSI Jawa Barat Tommy Apriantono menyatakan, PSSI butuh ketua yang memiliki track record yang baik. Menurutnya, calon ketua yang memiliki perjalanan yang buruk tentu berpotensi membuat PSSI buruk.

"Seperti yang pernah terlibat kasus korupsi, takutnya dibawa ke sepak bola, betul-betul harus clear," kata Tommy di Lapangan Sabuga, Kota Bandung, Rabu (20/2).

Namun, Tommy tidak bisa menyebutkan siapa sosok yang tepat untuk PSSI. Karena, belum terbayang siapa sosok yang tepat untuk menggantikan posisi Eddy Rahmayadi dan Joko Driyono itu. "Karena belum tentu juga dia menerima, yang pasti sosoknya harus punya integritas, track record yang bersih. Bukan hanya di sepak bola tapi juga saat berpolitik," kata dia.

Tommy tidak menyangkal bahwa sepak bola berhubungan erat dengan politik. Namun setidaknya sosok bersih lebih baik dibandingkan sosok yang tidak mengerti bola maupun memanfaatkan sepak bola untuk kepentingan pribadi. "Saya tidak alergi (dengan orang politik), tapi takutnya dia pernah terduga suap, nanti pasti dibawa ke sepak bola," jelasnya.

Tommy menggambarkan bagaimana kepengurusan PSSI meski berganti-ganti ketua namun selalu diisi kepengurusan yang sama. Sehingga, bisa dipastikan bahwa PSSI menjadi bersih adalah hal yang sulit. "Ini kan sepak bola muter, balik lagi, balik lagi. Kalau mau balik, orang yang bersih bersih saja (kembali mengurus PSSI)," tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement