Sabtu 23 Feb 2019 20:35 WIB

Pelatih Vietnam U-22 Waspadai Trio Lini Depan Indonesia

Vietnam memiliki keuntungan waktu istirahat yang lebih panjang.

Timnas U-22 Melawan Kamboja. Pemain Timnas U-22 Marinus Wanewar (kiri) melakukan selebrasi bersama rekannya Witan Sulaiman usai membobol gawang Kamboja dalam pertandingan Grup B Piala AFF U-22 di Stadion Nasional Olimpiade Phnom Penh, Kamboja, Jumat (22/2/2019).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Timnas U-22 Melawan Kamboja. Pemain Timnas U-22 Marinus Wanewar (kiri) melakukan selebrasi bersama rekannya Witan Sulaiman usai membobol gawang Kamboja dalam pertandingan Grup B Piala AFF U-22 di Stadion Nasional Olimpiade Phnom Penh, Kamboja, Jumat (22/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH - Pelatih tim nasional (timnas) Vietnam U-22 Nguyen Quoc Tuan mengaku bakal mewaspadai penampilan trio lini depan Indonesia. Vietnam akan bertemu Indonesia di laga semifinal Piala AFF U-22 di Stadion Nasional, Phnom Penh, Kamboja, Ahad (24/2) sore.

"Saya menyaksikan semua laga Indonesia di sini," kata Quoc Tuan selepas memimpin sesi latihan Sabtu sore. "Indonesia merupakan tim terbaik, mereka miliki beberapa pemain bagus. Nomor 3, 10. dan 8."

Marinus Wanewar (nomor punggung 3) saat ini tercatat menjadi top skorer turnamen bersama striker Vietnam Tran Danh Trung yang sama-sama sudah mengoleksi tiga gol. Sedangkan Witan (10) tercatat telah mengoleksi satu gol dan satu assist, meski tak pernah bermain penuh 90 menit di tiap laga

Kemudian Osvaldo Haay (8) selalu melakukan tusukan ke pertahanan lawan. Walaupun belum mencatatkan namanya di papan skor, ia mengirimkan assist untuk gol perdana Marinus di laga kedua melawan Malaysia.

Oleh karena itu, Quac Tuan menekankan timnya saat ini agar fokus untuk mempersiapkan diri demi laga semifinal tersebut. Lebih lanjut, ia meyakini waktu istirahat yang lebih panjang akan memberikan keuntungan bagi Vietnam. "Saya pikir kami punya dua hari istirahat lebih lama ketimbang Indonesia, maka besok akan jadi laga yang menarik," katanya.

Vietnam lolos ke semifinal sebagai juara Grup A dengan catatan tak terkalahkan dalam tiga laga. Situasi serupa bukan pertama kali dihadapi pelatih timnas U-22 Indonesia Indra Sjafri. Dulu semasa ia masih menangani timnas U-19 ia juga berhadapan dengan Vietnam yang belum terkalahkan di partai final Piala AFF U-19 2013. Hasilnya, Indonesia menang setelah laga harus ditentukan melalui drama adu penalti dan skuat besutan Indra Sjafri menyudahi paceklik gelar dua dekade lamanya bagi sepak bola Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement