REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH — Setelah gagal memetik kemenangan pada dua laga awal, Indonesia akhirnya sukses menuntaskan babak penyisihan Grup B Piala AFF U-22 dengan kemenangan meyakinkan 2-0 atas Kamboja di Stadion Olympic, Jumat (22/2) petang WIB.
Kemenangan 2-0 atas tuan rumah itu sekaligus mengantarkan skuat Garuda Muda melangkah ke babak semifinal Piala Asia U-22. Indonesia memastikan satu tempat ke ke babak empat besar setelah mengakhiri Grup B di posisi runner-up.
Indonesia hanya kalah satu angka dari Kamboja, yang lolos sebagai sebagai pemuncak klasemen akhir Grup B dengan torehan enam angka dari tiga laga.
Di semifinal, Indonesia bakal menjalani laga berat dengan menghadapi Vietnam di Stadion Oyimpic, Phnom Penh, Ahad (24/3) petang WIB. Tantangan berat memang menunggu tim besutan Indra Sjafri tersebut pada laga tersebut.
Ini mengingat penampilan Vietnam sepanjang fase grup terbilang cukup impresif. Berada satu grup bersama Thailand, yang berstatus juara bertahan turnamen, Vietnam tampil mengesankan.
Dari tiga laga di fase penyisihan Grup A, Vietnam tidak pernah menelan kekalahan dengan torehan dua kemenangan dan satu hasil imbang. Bahkan, tim berjuluk the Golden Dragons itu bisa menyulitkan Thailand dan memetik hasil imbang pada laga terakhir Grup A.
Tidak hanya itu, Vietnam juga tercatat menjadi tim yang paling produktif di sepanjang fase penyisihan grup, dengan torehan enam gol dan hanya satu kali kebobolan. Faktor inilah yang akhirnya membawa Vietnam mengakhiri Grup A sebagai juara grup, dengan keunggulan jumlah selisih gol dari Thailand.
Pelatih Timnas Indonesia U-22 Indra Sjafri.
Pelatih Indonesia, Indra Sjafri mengakui, Vietnam merupakan salah satu tim kuat di kawasan Asia Tenggara saat ini. Ini memang bukan pertama kalinya pelatih asal Sumatra Barat itu menghadapi Vietnam, terutama saat dia masih membesut timnas U-19.
Namun, rekor pertemuan antara timnas Indonesia dan Vietman di level junior memang tidak terlalu bagus. Dari empat bentrokan terakhir, Vietnam mampu memetik dua kemenangan dan satu kekalahan.
Kendati begitu, satu-satunya kemenangan Indonesia atas Vietnam itu merupakan kemenangan yang cukup istimewa. Garuda Muda besutan Indra berhasil mengalahkan Vietnam di final Piala AFF U-19 pada 2013 lalu lewat babak adu penalti. Indra pun masih meyimpan asa terkait kemungkinan tim asuhannya melewati adangan Vietnam.
''Saya pernah bertemu Vietnam beberapa kali saat di timnas Indonesia U-19, mereka tim bagus, kuat, tapi bukan berati tidak bisa dikalahkan. Karena itu, kami harus optimistis,'’ kata Indra dikutip laman resmi PSSI.
Laga Vietnam (merah) vs Thailand di Grup A Piala AFF U-22.
Optimisme ini pun kian kuat saat menilik permainan Garuda Muda di atas lapangan. Secara perlahan, kata Indra, performa anak-anak asuhnya mulai menunjukan peningkatan. Setelah tidak bisa menang di dua laga awal, Witan Sulaeman dan kawan-kawan mulai tampil lebih baik.
Momentum ini yang ingin terus dijaga tim Garuda Muda, hingga akhirnya bisa tampil di partai puncak dan menggondol trofi Piala AFF U-22. Namun, bukan hanya Indonesia yang tengah bersiap.
Begitu pula Vietnam. Bahkan, demi bisa tampil maksimal di laga semifinal, pelatih Nguyen Quoc Tuan sempat mengistirahatkan sejumlah pemain kunci the Golden Dragon di laga kontra Thailand.
Selain memberikan waktu istirahat buat pemain, strategi ini diharapkan bisa memberikan dampak positif pada soliditas dan organisasi permainan Vietnam secara keseluruhan.
''Kami memang melakukan sejumlah pergantian di starting line up untuk memberikan kesempatan pemain-pemain lain tampil. Kami harus siap meladeni partai semifinal,'' kata Nguyen Quoc Tuan seperti dikutip Fox Sports Asia.
Salah satu pemain Vietnam yang patut diwaspadai tim Garuda Muda adalah penyerang Tran Danh Trung. Bersama Marinus Wanewar, Danh Trung merupakan top skorer sementara gelaran Piala AFF U-22 tahun ini dengan torehan tiga gol. Boleh dibilang laga ini pun ajang adu ketajaman kedua pemain tersebut.