Senin 25 Feb 2019 06:36 WIB

Indonesia Jangan Hanya Jadi Penyedia Panggung MotoGP

Indonesia juga harus punya wakil di trek MotoGP 2021.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Rider  Ducati Team Andrea Dovizioso (tengah) memimpin balapan pada MotoGP Qatar di Losail International Circuit, Doha.
Foto: Noushad Thekkail/Antara
Rider Ducati Team Andrea Dovizioso (tengah) memimpin balapan pada MotoGP Qatar di Losail International Circuit, Doha.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mendukung penuh rencana digelarnya ajang balap motor paling bergengsi dunia, Moto Grand Prix (GP), di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), tahun 2021 mendatang. Dalam hal ini, salah satu bentuk dukungan pemerintah adalah bantuan koordinasi.

"Saya pikir semua pihak secara finansial, organisasi sudah baik. Tinggal kami koordinasikan dan memberi rekomendasi jika diperlukan," kata Sekretaris Menpora Gatot S Dewa Broto saat ditemui di Jakarta, Ahad (24/2).

Gatot menyampaikan, Kemenpora tidak memiliki persiapan khusus untuk menyukseskan rencana tersebut. Pasalnya, sejauh ini komunikasi dengan pihak-pihak terkait sudah lancar. "Kemarin saya sudah kontak Ketua Umum IMI (Ikatan Motor Indonesia) sebagai mediator dan baik-baik saja. Intinya, kami mendukung penuh," ujarnya.

Menurut dia, dengan diadakannya MotoGP di Indonesia, potensi pariwisata dan ekonomi di Mandalika dan sekitarnya dapat ikut terdongkrak. Ia menyatakan, tujuan digelarnya MotoGP Indonesia memang untuk kepentingan komersial dan pariwisata. "Yang saya ketahui dari kabar ini memang pendekatan yang dilakukan adalah komersil dan pariwisata," kata dia.

Namun, Kemenpora mengingatkan agar ajang balapan kuda besi bergengsi tersebut dapat menjadi momentun agar pembalap nasional berpartisipasi sebagai peserta MotoGP. Gatot berharap Indonesia bukan hanya menjadi penonton di rumah sendiri.

"Pengalaman dari negara yang dipakai untuk balap MotoGP, biasanya memicu pembalap lokal untuk ikut (menjadi peserta)," kata Gatot.

Gatot menjelaskan, terdapat klausul dari federasi balap motor internasional (FIM) yang menyatakan tuan rumah berhak memasukkan pembalap lokal ketika menjadi tuan rumah MotoGP. Selama ini, dia menambahkan, pembalap Indonesia kerap kesulitan menembus kasta tertinggi balap motor dunia karena syarat dan klasifikasi yang masih dianggap berat.

photo
Pembangunan Sirkuit MotoGP Mandalika. Sejumlah pengunjung menikmati pemandangan matahari tenggelam di Kuta Beach Park the Mandalika, kawasan KEK Mandalika di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah,NTB, Ahad (24/2/2019).

"Mumpung Indonesia dapat kesempatan menggelar MotoGP. Inilah manfaatnya, kita bisa memasukkan nama-nama pembalap kita," ujar Gatot.

Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) NTB Edo Nurhaedin berharap mimpi Indonesia memiliki pembalap di MotoGP bisa terwujud. Ia mengatakan, agar Indonesia tak hanya menjadi penyedia panggung, seluruh pihak termasuk pemerintah harus mendukung upaya dilahirkannya pembalap-pembalap muda kelas dunia.

"Dari IMI sendiri kami akan berusaha segiat mungkin menggelar kejuaraan balap motor, mulai dari mini moto. Kita ingin lihat ada wakil Indonesia di Moto2 atau bahkan MotoGP nanti," kata dia.

Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah pun menyambut positif dengan ditetapkannya Sirkuit Mandalika sebagai ajang balap MotoGP 2021. "Alhamdulillah, kami menyambut positif pembangunan Sirkuit Mandalika yang akan dimulai Oktober 2019 dan rampung 2021. Mudah-mudahan cepat selesai dan segera terealisasi," kata Wakil Bupati Lombok Tengah H Lalu Pathul Bahri di Praya, kemarin.

Ia menyebut pemerintah daerah selaku tuan rumah beserta seluruh masyarakat Kabupaten Lombok Tengah sangat gembira. Dia yakin saat selesai dibangun, Sirkuit Mandalika akan memberikan dampak yang luar biasa, baik untuk daerah maupun masyarakat, terutama dalam peningkatan pembangunan, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat.

"Bayangkan, hotel-hotel akan terbangun, pusat-pusat kerajinan dan oleh-oleh juga tumbuh, belum yang lain-lain. Semua itu muaranya untuk peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Untuk itu, ia bersyukur dan mengapresiasi setinggi-tingginya pada pemerintah pusat, provinsi, dan ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) selaku pengembang. Menurut dia, semua pihak telah berupaya dan bergerak secara masif agar Kabupaten Lombok Tengah menjadi daerah yang terus maju.

"Insya Allah kalau ini semua rampung, daerah ini akan terus maju dan berkembang seperti daerah-daerah lainnnya di Indonesia," ucap Pathul Bahri.

Sirkuit Mandalika direncanakan memiliki panjang 4,32 km. Sirkuit tersebut memiliki satu lintasan lurus, yang akan menjadi garis start dan finis. Sirkuit akan terdiri atas 18 tikungan. Konsep dari trek tersebut adalah sirkuit jalanan. Ketika balapan digelar, jalanan di Mandalika akan ditutup hingga membentuk lintasan.

Sarana penunjang area paddock akan memiliki 40 garasi untuk kegiatan operasional tim balap. Adapun kapasitas grand stand mencapai 93.200 tempat duduk, belum termasuk 138.700 area tanpa tempat duduk dan hospitality suites yang mampu menampung 7.700 penonton.

Sebelumnya, Dorna Group sebagai pemegang hak komersial dan TV eksklusif untuk kejuaraan balap motor terkemuka dunia dan ITDC yang merupakan pengembang dan operator pariwisata terintegrasi terbesar di Indonesia mengumumkan penandatanganan Grand Prix Kejuaraan Balap Dunia FIM Road Racing. Istilah tersebut lebih umum dikenal penikmat balapan sebagai Kejuaraan Dunia FIM MotoGP serta Kejuaraan Dunia MOTUL FIM Superbike.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement