REPUBLIKA.CO.ID, PHNOMPENH -- Pelatih tim nasional Indonesia U-22 Indra Sjafri mengatakan, keberhasilan timnya menjuarai Piala AFF U-22 di Kamboja membuktikan bahwa Indonesia bisa berprestasi asal memiliki kemauan keras. Ia menjawab pertanyaan tentang timnas U-22 yang tidak dipoles pelatih asing dan minus pemain naturalisasi.
"Kita berdiri di atas kaki kita sendiri. Kita bisa asal mau!" kata Indra mantap selepas mengalahkan Thailand 2-1 dalam partai final di Stadion Nasional, Phnom Penh, Kamboja, Selasa malam.
"Alhamdulillah, setelah waktu 2013 juara Piala AFF U-19, sekarang U-22," ujar dia menambahkan.
Indra memiliki rekam jejak membawa Indonesia menjuara Piala AFF U-19 pada 2013 silam ketika masih menangani Evan Dimas Darmono dkk. Pelatih berusia 56 tahun itu mengaku, sebetulnya cukup terkejut dengan capaian menjuarai Piala AFF U-22 karena komposisi pesertanya berisikan tim-tim yang separuhnya ditangani pelatih asing.
"Hampir semua negara pelatih asing, tentu saja dengan ini kita sudah berdiri di atas kaki kita sendiri."
Sebanyak empat dari delapan peserta AFF U-22 memang ditangani oleh pelatih asing, yakni Alexandre Gama asal Brazil yang menangani Thailand, Felix Dalmas (Argentina) di Kamboja, Norio Tsukitate (Jepang) di Timor Leste, dan Velizar Popov (Bulgaria).
Di sisi lain, Indra mengulangi capaiannya pada 2013 silam yang menjadi juara tanpa keberadaan pemain naturalisasi.
Hal itu terjadi lantaran tak diizinkannya Ezra Walian oleh klubnya di Belanda, RKC Waalwijk, untuk meninggalkan klub demi tampil di Piala AFF U-22.