REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- FA sedang menginvestigasi dugaan pelanggaran yang dilakukan Manchester City saat merekrut Jadon Sancho. City diduga membayar agen Sancho dalam transfernya dari Watford, sementara sang pemain masih di bawah umur. Dikutip dari Sky Sports, Rabu (27/2), City membayar Emeka Obasi dengan total 200 ribu pound, saat usia pemain Borussia Dortmund tersebut masih 14 tahun pada 2015.
Investigasi itu diungkap oleh media Jerman Der Spiegel, yang menemukan bocoran dokumen yang diklaim menunjukkan juara bertahan Liga Primer Inggris itu berushan merahasiakan pembayaran yang diberikan kepada Obasi. Laporan tersebut sama dengan jumlah yang muncul dari internal City terkait dengan biaya agen terkait kesepakatan Sancho.
Baik aturan FA dan FIFA menyatakan, agen tidak diizinkan untuk mewakili pemain sampai usia mereka 16 tahun. "Kami dapat menegaskan bahwa kami sedang menginvestigasi dugaan tersebut," kata juru bicara FA.
Manchester City enggan memberikan komentar tekait tudingan itu. Sebab, mereka menilai materi dari laporan itu didapat dari curian ataupun bocoran. "(Investigasi ini) berusaha untuk merusak reputasi klub yang terorganisasi dan jelas," kata City dalam sebuah pernyataan.
City juga telah menghadapi investigasi UEFA untuk kemungkinan pelanggaran aturan Finansial Fair Play (FFP). Pada Januari, pimpinan investigator FFP UEFA Yves Leterme mengatakan, jika apa yang ditulis tentang Manchester City benar, itu akan menjadi hukuman yang berat. "Dikeluarkan dari kompetisi UEFA," jelas dia.
Di sisi lain, Chelsea beberapa waktu lalu telah mendapatkan sanksi larangan membeli pemain dalam dua bursa transfer oleh FIFA. Hukuman itu diberikan karena the Blues terbukti bersalah melanggar aturan dengan membeli pemain asing di bawah usia 18 tahun.