REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Real Madrid dipermalukan Barcelona 0-3 pada leg kedua semifinal Copa del Rey di Santiago Bernabeu, Kamis (28/2) dini hari WIB. Bagi pelatih Real Madrid Santiago Solari, ini kekalahan yang menyesakkan. Bukan karena timnya gagal ke final, melainkan karena timnya bermain dengan sangat baik dalam laga el Clasico ketiga musim ini.
"Madrid kalah dengan rasa hormat. Tapi kami sedih karena ini pukulan keras bagi kami," kata Solari, dikutip dari Marca, Kamis (28/2).
Pada babak pertama, Los Blancos menciptakan sederet peluang. Akan tetapi, Karim Benzema dan Vinicius Junior tak mampu menaklukkan Marc Andre ter Stegen yang bermain gemilang di bawah mistar Barcelona. Skor imbang 0-0 saat jeda.
Namun Barcelona menggebrak pada babak kedua. Luis Suarez membuka skor bukan dari peluang terbuka. Namun bola sepakannya melesak kencang ke gawang Madrid. Raphael Varane kemudian mencetak gol bunuh diri. Suarez kemudian mencetak gol penutup melalui tendangan penalti ala Panenka yang mengecoh Keylor Navas.
Solari menegaskan kekalahan tersebut tidak bisa dilihat sebagai kegagalan Madrid. Menurutnya, Los Blancos sudah menampilkan energi terbaik sepanjang laga. Tapi sayangnya, Madrid tidak cukup efektif di depan.
Pada babak pertama, Solari menilai timya punya kesempatan baik untuk mencetak gol. Lalu ada satu peluang pada babak kedua saat skor masih 1-0.
"Saya tidak berpikir Madrid kehilangan kontrol dalam pertandingan ini. Mereka mencetak gol dari tendangan pertama mereka (ke gawang) dalam pertandingan ini, dan mendapatkan satu lagi lewat bunuh diri. Kami tak mencetak gol saat mendapatkan peluang. Tak ada yang bisa ditambahkan lagi mengenai laga ini," kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
