Ahad 03 Mar 2019 05:29 WIB

Dewan Pers Australia: Karikatur Serena Williams tak Rasis

Perilaku Serena di final AS Terbuka memicu kontroversi.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Endro Yuwanto
Petenis Serena Williams.
Foto: AP
Petenis Serena Williams.

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Dewan Pers Australia memutuskan karikatur petenis Amerika Serikat (AS), Serena Williams yang diterbitkan oleh surat kabar Australia, Herald Sun yang menggambarkan kemarahan Serena ketika kalah dari Naomi Osaka di final AS Terbuka 2018, Ahad (9/9), tidak melanggar standar jurnalistik.

Herald Sun menerbitkan karikatur Serena Williams di atas raket rusak dengan ekspresi bibir besar dan hidung lebar yang diposisikan seperti kera. Di sampingnya terdapat dot bayi.

Oleh kritikus, karikatur tersebut dianggap rasis dan seksis bagi orang-orang Afrika-Amerika. Karikatur tersebut sempat mendapatkan kecaman global. Kartun tersebut menjadi viral pada September lalu. Asosiasi Nasional Jurnalis Hitam di AS mengecam bahwa karikatur tersebut menjijikkan.

Namun, dilansir dari BBC, Senin (25/2), dewan pers Australia telah meneriman pembelaan dari penerbit. Meskipun juga menemukan beberapa gambar yang ofensif. Perilaku Serena di final AS Terbuka memicu kontroversi. Dia menuduh wasit seksisme dan dinilai menjadi pencuri poin pada pertandingan tersebut.

Sebuah kartun kontroversial dari Serena Williams yang diterbitkan di sebuah surat kabar Australia tahun lalu tidak melanggar standar media, kata pengawas pers. Kartunis The Harald Sun, Mark Knigt, konsisten menyebut penggambarannya tentang Serena dalam bentuk kartun tersebut sebagai komentar terhadap perilaku Serena. Mark juga menyangkal bahwa karikatur yang dibuatnya rasis dan seksi.

Penggambaran Serena dalam karikatur tersebut kontras dengan penggambaran Naomi Osaka yang ayahnya orang Haiti dan ibunya Jepang yaitu kulit putih dengan rambut pirang. Dewan Pers Australia tidak melihat penggambaran Serena sebagai kera seperti yang dikecam banyak orang, melainkan menunjukkan sedang meludahi boneka. Bagi sebagian besar pembaca di Australia, karikatur tersebut pun dianggap non-rasis.

Meludahi boneka adalah bahasa sehari-hari bagi orang Australia yang bereaksi terhadap sesuatu atau seseorang yang sedang marah. Mark kepada Australian Broadcasting Corporation mengatakan bahwa sangat senang atas keputusan dewan pers.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement