Rabu 06 Mar 2019 16:49 WIB

Perotti Bicara Masa Depan Di Francesco dan Laga Vs Porto

Masa depan Eusebio Di Francesco sebagai pelatih Roma berada dalam ancaman.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Endro Yuwanto
Diego Perotti
Foto: EPA-EFE/RODRIGO JIMENEZ
Diego Perotti

REPUBLIKA.CO.ID, PORTO -- Penyerang AS Roma Diego Perotti menegaskan bahwa rekan setimnya mendukung 100 persen pelatih Eusebio Di Francesco untuk bertahan di Olimpico. Ia meminta i Giallorossi tetap fokus selama pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions melawan FC Porto.

Masa depan Eusebio Di Francesco di Olimpico berada dalam ancaman. Manajemen Roma diberitakan bakal menjadikan laga versus Porto sebagai penentuan bagi pelatih asal Italia tersebut.

Baca Juga

"Tim ini 100 persen berada di belakang pelatih dan kami harus membuktikannya di lapangan. Kata-kata saja tidak cukup. Kami harus menang untuk semua orang di Roma," ujar Perotti dilansir Football Italia, Rabu (6/3).

I Lupi bakal melakoni laga tandang ke markas Porto di Estadio do Dragao, Kamis (7/3) dini hari WIB nanti. Modal kemenangan 2-1 pada leg pertama menjadi suntikan motivasi Daniele De Rossi dan kawan-kawan. Terlebih, Roma memiliki keuntungan sebab penyerang Edin Dzeko tengah tampil gemilang ketika mentas di kandang lawan.

Penyerang asal Bosnia Herzegovina tercatat telah mencetak gol dalam lima penampilan tandang terakhirnya di semua ajang. "Kami memiliki keuntungan kecil dari pertandingan pertama dan kami ingin menggunakannya. Tetapi kami tidak bisa hanya memikirkan hasil leg pertama," sambung pesepak bola asal Argentina.

Mantan pemain Genoa itu menambahkan, skuat Serigala Ibu Kota tak boleh terlena dengan hasil di Olimpico. Sebab, ia mengingat pertemuan melawan Sevilla pada 2011 silam. Terlebih, Perotti menilai Porto merupakan tim yang sangat kuat ketika bermain di hadapan pendukung sendiri.

Pada laga terakhir, kedua kesebelasan sama-sama menelan hasil mengecewakan. Roma takluk 0-3 atas SS Lazio dan anak asuh Sergio Conceicao kalah 1-2 dari rival bebuyutannya Benfica. Alhasil, keduanya mencoba menjadikan laga kali ini sebagai obat penawar luka untuk mengobati rasa kekecewaan suporter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement